Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kerinduan Naik Bus Umum

5 Desember 2020   13:23 Diperbarui: 5 Desember 2020   16:30 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiba-tiba ingatan melayang ketika sebuah jarak harus ditempuh dengan bus umum

Ada deru mesin yang keras. Ada pula asap knalpot yang tebal dan bau solar yang menusuk hidung.

Tiap penumpang berebut kursi dan jika terpaksa, berdiri berdesak-desakan. Panas memang. Tapi romantika tercipta di sana, Ada yang asyik ngobrol. Ada yang terkantuk-kantuk dan tertidur. Lalu ada pula seorang ibu yang berkeringat deras mencoba menidurkan anaknya yang rewel dengan menyusuinya tanpa malu.

Hingga kemudian penumpang itu turun satu per satu. Bus yang ramai itu kembali hening dan berakhir di suatu tempat.

Itu kini tak dijumpai lagi. Kini hanya ada kenyamanan kendaraan pribadi. Yang meskipun nyaman justru memberi tempat pada egoisme diri sendiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun