Tiba-tiba ingatan melayang ketika sebuah jarak harus ditempuh dengan bus umum
Ada deru mesin yang keras. Ada pula asap knalpot yang tebal dan bau solar yang menusuk hidung.
Tiap penumpang berebut kursi dan jika terpaksa, berdiri berdesak-desakan. Panas memang. Tapi romantika tercipta di sana, Ada yang asyik ngobrol. Ada yang terkantuk-kantuk dan tertidur. Lalu ada pula seorang ibu yang berkeringat deras mencoba menidurkan anaknya yang rewel dengan menyusuinya tanpa malu.
Hingga kemudian penumpang itu turun satu per satu. Bus yang ramai itu kembali hening dan berakhir di suatu tempat.
Itu kini tak dijumpai lagi. Kini hanya ada kenyamanan kendaraan pribadi. Yang meskipun nyaman justru memberi tempat pada egoisme diri sendiri