Ternyata AS tidak sukarela menyerahkan Freeport je Indonesia. Ada upaya untuk menghalanginya. Pertama, lewat Setyo Novanto ketika masa kampanye Trump ketemu dengannya di AS. Kedua, lewat skenario pelengseran Ahok yg akhirnya menyasar pada pelengseran Jokowi.Â
Akhirnya Ahok "dikurbankan", dan pelengseran hanya berhenti pada Ahok. Ketiga, lewat kampanye calon sebelah yg selalu mengkampanyekan Jokowi pro china dan asing supaya 2019 tak terpilihblagi. Keempat, lewat kelompok separatis papua yg aksi terbarunya menteror pekerja yg sedang bangun infrastruktur.
Maka divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia tetap perlu disyukuri. Jangan terpancing ikut nyinyir.