Mohon tunggu...
Nugraha Wasistha
Nugraha Wasistha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penggemar bacaan dan tontonan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Gundam, Robot yang Dewasa dan Melek Politik

7 Juni 2021   15:28 Diperbarui: 14 Juni 2021   03:12 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tokoh utama dalam cerita itu, Amuro Rei, digambarkan layaknya Arjuna sebelum mendapat wejangan dari Sri Kresna. Serba peragu dan muak melihat kekejaman perang. Bahkan berniat mundur. Justru musuhnya, tokoh radikal bernama Char Aznable, digambarkan sebagai sosok prajurit sejati yang setia kawan, penuh semangat juang, tak ragu membunuh dan dibunuh demi idealismenya.

Konsep kisah seperti ini diulang lagi dalam serial Gundam berikutnya, Zeta Gundam. Diedarkan tahun 1985,  serial ini dianggap yang terbaik dari semua judul Gundam yang ada. Tetap dalam timeline Universal Century, kisahnya terjadi beberapa tahun setelah peristiwa di Mobile Suit Gundam 0079.

Tokoh utamanya bernama Kamille Bidan yang punya watak pemarah. Tragedi yang dia alami lebih gawat lagi. Dia melihat sendiri bagaimana kedua orang tuanya, pacar pertamanya, dan teman-temannya mati dalam peperangan. Dan seolah belum cukup tragis, cerita ini berakhir dengan adegan Kamille tersenyum. Lega? Bukaan! Senyum-senyum sendiri tepatnya. Alias seratus persen gila.

Tapi jangan menangis dulu ya. Belakangan para kreatornya juga merasa akhir seperti itu terlalu mengerikan. Makanya saat Zeta Gundam di-remake kembali tahun 2005, Kamille tidak dibikin setragis itu nasibnya. Bahkan dalam spin-off lainnya, digambarkan meninggalkan medan perang dan menjadi dokter.

Saya termasuk yang shock saat menonton serial itu. Itulah kenapa, dari semua serial Gundam, favorit saya adalah The 08th MS Team yang diedarkan dalam bentuk OVA (Original Video Animation) pada tahun 1996 sampai 1999. Di samping art-worknya buat saya paling keren, ceritanya juga happy-ending.

Ceritanya seperti paduan Romeo-Juliet dengan Rambo II. Menggambarkan kisah cinta antara perwira Federasi bernama Shiro Hamada dengan wanita Zeon bernama Aina Sahalin, di tengah medan perang berhutan ala Vietnam. Mau tahu endingnya? Shiro kehilangan sebelah kaki dalam pertempuran akhir. Lalu ia pun memilih desersi agar bisa hidup berdua dengan Aina di tengah hutan.

Seperti itu dibilang happy-ending? Sumpah, untuk ukuran Gundam yang timeline-nya Universal Century, ini sudah happy-ending banget.

Bandingkan dengan Gundam 0080 Pocket no Naka no Sensou alias War in The Pocket yang juga diedarkan dalam bentuk OVA tahun 1989. Ceritanya hampir sama. Ada kisah cinta antara agen Zeon Bernard Wiseman dan wanita test-pilot Gundam Christina MacKenzie.

Bernie diutus untuk menyusup ke salah satu koloni angkasa. Misinya untuk menghancurkan prototipe Gundam. Di sana dia akhirnya jatuh cinta dengan Christina, seorang test pilot. Masalahnya, kedua belah pihak sama-sama tidak tahu latar belakang masing-masing. Sehingga saat terjadi pertempuran antar mobile suit yang mereka kendarai, keduanya tidak tahu sedang berhadapan dengan orang yang mereka sayangi.

Akhirnya? Christina bisa diselamatkan meski Gundamnya rusak. Sementara Bernard tak bisa dikenali lagi. Tubuhnya tinggal berupa cacahan daging dalam mobile suit-nya yang berantakan - ditembak oleh Gundam yang dikendarai Christina. Dan setelah itu Christina bingung kenapa kekasihnya tidak lagi menemuinya.

Menyebalkan sekali bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun