Mohon tunggu...
Nugraha Wasistha
Nugraha Wasistha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penggemar bacaan dan tontonan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kanal-kanal di Youtube bagi Peminat Masalah Luar Negeri

8 Mei 2021   20:22 Diperbarui: 17 Mei 2021   21:50 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dikutip dari Pxhere

Sampai di mana tadi...oiya, dari Asia ada empat kanal yang saya ketahui punya akun Youtube. Arirang (tidak ada hubungan dengan mie pedas) dari Korea, NHK (tak ada hubungan dengan grup idol) dari Jepang, CCTV (serius, memang namanya begitu) dari Tiongkok, dan India Today (yang tentu bukan dari Afghanistan).

NHK memiliki konten berita harian yang diunggah tiap hari di Youtube. Tapi dalam bahasa Jepang. Subtitle-nya juga huruf kanji. Jadi saya cuma rekomen pada pembaca yang terbiasa dengan anime, tokusatsu, atau dorama. NHK sebenarnya punya akun NHK World yang berbahasa Inggris. Tapi yang diunggah full durasi sepertinya cuma beberapa dokumentasi tempat wisata. Jadi mungkin lebih cocok buat pembaca yang bosan ke Harajuku.

CCTV hampir sama. Ada konten berita yang diunggah setiap hari tapi berbahasa nasional mereka. Tak ada subtitle berbahasa Inggris. Dan sepertinya tidak ada berita atau diskusi politik. Cuma berbagai pertunjukan, peresmian, perayaan, festival, olah raga dan sejenisnya. Seperti televisi nasional kita dulu ketika Bung Max Sopacua masih jadi salah satu penyiarnya.

Yang punya konten berita harian berbahasa Inggris, dan selalu di-update di Youtube cuma Arirang dan India Today. Menarik membandingkan kedua kanal ini. Beda banget penampilannya. Arirang News tidak banyak pernik-pernik. Layar terasa lega dan lapang. Tulisannya kecil dan jarang nongol. Mengutamakan gambar. Warna, nuansa, bahkan ekspresi penyiarnya lembut. Cool. Classy. Bahkan saat beritanya buruk sekalipun. Mungkin karena itu tidak ada debat di sini. Apalagi drama.

India Today? Tentu saja lebih heboh. Bisa kita intip di program Morning Newswrap atau juga Newstrack. Program pertama lebih ke berita, sementara yang kedua didominasi debat panas antar panelis - dengan bahasa inggris berlogat India yang keren itu. Kemasannya juga sangat meriah. Terlalu meriah malah. Layar sampai penuh sesak dengan info grafis yang lincah bergerak, berkedip, dan berwarna menyolok. Merah dan kuning di mana-mana. Pokoknya tak kalah dengan film-filmnya. Sayang pembawa acaranya, Rahul Kanwal, tidak menari di sini.

Kalau dari Timur-Tengah, yang paling saya rekomendasikan tentu saja Al Jazeera. Kanal dari Qatar ini dermawan sekali di Youtube. Konten program di akunnya yang berbahasa Inggris sangat kaya dan diunggah utuh. Baik dalam bentuk ulasan, debat, maupun wawancara. Antara lain Bottom Line, Head to Head, Counting the Cost, Start Here, Talk to Al Jazeera, dan Inside Story. Rata-rata durasinya setengah jam. Singkat tapi padat. Jadi tidak usah khawatir kehabisan waktu buat main Tik-Tok.

Tapi dari semuanya, yang paling seru sebenarnya Head to Head. Sayang sepertinya tidak ada episode baru paska pandemi. Biasanya acara ini digelar terbuka di Universitas Oxford, dengan menghadirkan bermacam tema dan nara sumber dari seluruh penjuru dunia. Pembawa acaranya, Mehdi Hasan, juga tak kalah ceriwis dari Tim Sebastian. Selalu berhasil membuat sebagian besar nara sumber yang dihadirkan mengambil sikap bertahan. Kecuali beberapa orang. Siapa saja? Nonton sendiri dong!

Kalau Al Arabiya disiarkan dari Uni Emirat Arab, tapi konon dimiliki kerabat almarhum Raja Fahd dari Saudi. Seperti Al Jazeera, kanal ini juga punya akun berbahasa Inggris di Youtube. Meski isi kontennya tidak sekaya pesaingnya itu, tapi ada satu playlist videonya yang sepertinya cukup viral. Sempat disinggung salah satu pembicara di televisi swasta nasional. Tentang seorang jurnalis perempuan yang dilempari oleh anak-anak anggota ISIS di kamp Al Hawl. Lucunya, si pembicara mengira video tersebut dari Al Jazeera. Padahal itu satu dari serangkaian video liputan jurnalis senior Al Arabiya bernama Rola Al Khatib saat terjun di bekas wilayah ISIS. Kalau mau menonton, semua diunggah di Youtube kok. Tengok saja akun Al Arabiya English atau langsung ketik 'Al Arabiya Face to Face With ISIS' di Youtube.

Bagaimana dengan TRT alias Turkish Radio and Television? Baik-baik saja sih. Malah ada dua unggahan program di akun bahasa Inggrisnya (TRT World) yang saya rekomendasikan. Strait Talk dan The Newsmaker. Kedua talk show ini rajin di-update dan topiknya juga tidak terbatas di Timur-Tengah saja. Dari konflik di Myanmar sampai konflik wilayah pemancingan ikan antara Inggris dan Perancis pun dibahas juga.

Last but not least, adalah kanal dari Afrika. Maaf, cuma satu yang selama ini saya ikuti, yaitu SABC dari Afrika Selatan. Jangan memandang rendah kanal ini lho. Subscriber-nya di Youtube sudah mencapai satu juta lebih. Hampir sama dengan subscribernya TRT. Itu tidak mengherankan. Penyajiannya bagus. Bahasa Inggris penyiarnya nyaris tanpa dialek. Dan konten-kontennya juga 'panas', meski lebih fokus masalah internal. Seperti soal skandal penyuapan pejabat yang melibatkan perusahaan Bososa. Hearing yang dilakukan Komisi Zondo yang dibentuk untuk mengungkap skandal ini diunggah secara berseri di kanal Youtube-nya. Dijamin seru. Tak kalah dengan sidang komisi kasus 'papa minta saham' dulu.

Wakanda? Lha kan masih menganut politik isolasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun