Mohon tunggu...
Nuansa KMPUGM
Nuansa KMPUGM Mohon Tunggu... Psikologi UGM

Nuansa adalah badan semi otonom (BSO) di bawah Keuarga Muslim Psikologi (KMP), Universitas Gadjah Mada. BSO ini bergerak di bidang pendidikan karakter anak, dengan salah satu program kerja unggulannya adalah Liburan Bocah Muslim (eLBOM).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islamic Montessori: Membangun Generasi Berkarakter dan Berakhlak

26 September 2025   05:00 Diperbarui: 26 September 2025   04:58 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi murid TPA dan walinya saat Kelas ABCD

Bayangkan jika setiap anak bisa berangkat sekolah tanpa rasa takut diintimidasi. Sayangnya, kenyataan berbicara lain, saat ini kasus perundungan di sekolah justru terus meningkat. Data pada 2024 mencatat 573 kasus kekerasan di sekolah naik lebih dari 100% dibanding tahun sebelumnya dengan sepertiga di antaranya merupakan perundungan (Fitriyani et al., 2024). Angka ini menjadi alarm bagi dunia pendidikan dan menegaskan bahwa anak-anak kita butuh lebih dari sekadar pelajaran akademik. Mereka perlu belajar empati, kontrol diri, dan rasa hormat agar tercipta lingkungan belajar yang aman dan nyaman.

Salah satu pendekatan yang menjawab tantangan ini adalah Islamic Montessori, yakni metode yang memadukan kebebasan belajar khas Montessori dengan nilai-nilai Islami seperti adab, akhlak, dan ibadah (Afidah, Rahmatullah, & Madjid, 2022). Pendekatan ini memandang setiap anak sebagai individu unik dengan fitrah bawaan yang perlu diarahkan dengan lembut, bukan dipaksa. Hasilnya, perkembangan anak lebih seimbang, bukan hanya cerdas secara kognitif, tetapi juga matang secara sosial, emosional, dan spiritual.

Prinsip Montessori & Keselarasan dengan Pendidikan Islam

Montessori mengajarkan respect for the child, yaitu menghormati proses belajar anak, memberi kebebasan memilih aktivitas, dan tidak mengganggu konsentrasinya. Hal ini sejalan dengan konsep fitrah dalam Islam, yaitu potensi bawaan yang perlu diarahkan agar berkembang optimal. Selain itu, Montessori juga mengajarkan konsep absorbent mind. Konsep absorbent mind sendiri menjelaskan bahwa enam tahun pertama adalah masa emas di mana anak menyerap pengalaman seperti spons. Di sinilah peran orang dewasa sebagai teladan (uswah hasanah) menjadi sangat penting. Montessori juga mengenalkan sensitive period atau fase ketika anak paling siap belajar keterampilan tertentu. Islam pun menyesuaikan kewajiban sesuai usia, misalnya mengajarkan shalat sejak tujuh tahun.

Keduanya menekankan prinsip auto-education yang berarti anak belajar aktif karena rasa ingin tahu dari dalam dirinya dan orang tua dapat berperan menjadi fasilitator. Peran ini didukung dengan prepared environment, yaitu lingkungan belajar yang rapi, aman, dan sesuai kebutuhan anak.

Cara Memulai Islamic Montessori 

Setelah memahami filosofi dan keselarasan prinsip ini, pertanyaannya adalah: bagaimana cara memulai metode Islamic Montessori ini? Memulai metode Islamic Montessori tidak harus mahal atau rumit. Hal terpenting adalah memahami filosofi Montessori yang menekankan kemandirian, eksplorasi, dan kebebasan yang terarah, lalu menggabungkannya dengan nilai-nilai Islami. Orang tua berperan sebagai fasilitator yang menciptakan lingkungan belajar aman, rapi, dan sesuai tahap perkembangan anak, sambil menanamkan kebiasaan Islami seperti berdoa sebelum dan sesudah aktivitas. 

Sebelum memulai, penting bagi orang tua untuk mempelajari dasar-dasar Montessori dan prinsip Islam yang akan diterapkan. Pemahaman ini memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan tidak hanya meniru aktivitas tanpa makna, tetapi benar-benar menanamkan nilai tauhid, adab, dan akhlak sebagaimana dianjurkan dalam pendidikan Islam (Aminah, 2020; Andriani et al., 2023). Anak akan lebih mudah menyerap kebiasaan Islami jika melihat orang tuanya mencontohkan secara konsisten. Menjaga salat tepat waktu, membaca doa sebelum beraktivitas, bersikap sabar, dan berbicara dengan baik adalah teladan sederhana yang akan direkam anak dalam memorinya (Hidayati et al., 2023; Bahtiar, 2024).

Orang tua juga dapat memulai dari area paling sederhana. Montessori memiliki beberapa area pembelajaran utama seperti Practical Life, Sensorial, Language, dan Mathematics yang semuanya bisa diadaptasi dengan sentuhan Islami. Di area Practical Life, anak bisa berlatih wudu, shalat, dan menjaga kebersihan. Di area Sensorial, anak mengenal warna sambil mengucapkan dzikir. Di area Language, anak mempelajari huruf hijaiyah melalui kartu bertekstur, sedangkan di area Mathematics, anak belajar berhitung dengan konteks sedekah atau zakat (Mukaromah, 2020). Montessori juga menekankan penggunaan bahan konkret sebelum abstrak, sehingga anak diajak mengalami secara langsung, misalnya mempraktikkan wudu atau memegang kartu huruf hijaiyah bertekstur sebelum belajar menulis (Sari, 2021).

Penerapan Islamic Montessori di Rumah

Setelah pemahaman terbentuk dan persiapan ini dilakukan, penerapan Islamic Montessori di rumah akan lebih optimal. Orang tua bisa mulai dari hal sederhana:

  • Buat Sudut Ibadah. Sediakan sajadah kecil, rak buku doa, dan kartu doa harian. Biarkan anak memilih kapan ingin berdoa, melatih rasa tanggung jawab dan kemandirian.

  • Libatkan Anak dalam Aktivitas Harian. Ajak mereka membantu menyiapkan air wudhu, membersihkan ruang shalat, atau menata makanan sambil mengucapkan doa. Aktivitas nyata tersebut tidak hanya melatih keterampilan hidup dan kemandirian, tetapi juga memperkenalkan adab Islami secara langsung.

  • Gunakan Media Konkret. Orang tua bisa menyediakan dan mengenalkan sarana belajar seperti huruf hijaiyah berbahan kayu atau kertas (mirip sandpaper letters), kartu berisi doa harian, serta benda konkret seperti biji-bijian untuk berhitung sambil mengucap rasa syukur atau dengan konteks sedekah. 

  • Latih Kemandirian. Letakkan alat belajar di rak rendah sehingga anak bisa memilih aktivitas sendiri dan belajar mengambil keputusan.

  • Ciptakan Suasana Menyenangkan. Gunakan permainan peran untuk mempraktikkan adab, menyanyikan lagu-lagu doa, atau membuat kerajinan bertema Islami seperti kaligrafi sederhana. Lingkungan yang menyenangkan akan mendorong motivasi belajar dan partisipasi aktif anak.

Kuncinya adalah konsistensi. Luangkan waktu 10–15 menit setiap hari. Rutinitas kecil seperti ini akan membentuk kebiasaan positif, dari membaca doa hingga mengenal huruf hijaiyah (Nurhayati & Fauziah, 2022). Dengan pendekatan bertahap, konsisten, dan menyenangkan, metode ini membantu anak tumbuh menjadi pribadi mandiri yang mencintai belajar sekaligus dekat dengan Allah (Susanto, et. al. 2021).

Dampak bagi SDGs dan Masa Depan Anak

Langkah kecil ini ternyata berkontribusi besar pada pencapaian SDGs, khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat). Anak-anak tidak hanya menguasai literasi dan numerasi, tetapi juga belajar kerja sama, empati, dan resolusi konflik secara damai (Hidayati et al., 2023). Dengan membentuk karakter sejak dini, kita sedang menyiapkan generasi yang cerdas, berakhlak, dan siap menjadi pionir-pionir generasi emas di masa depan.

Testimoni dari Kelas ABCD

Semua penjelasan di atas tidak hanya didiamkan menjadi tulisan semata, tetapi juga dipraktikkan oleh penulis melalui program “Kelas ABCD: Asah, Bangun, Cipta, Daya”. Program tersebut dibuat untuk mengatasi permasalahan karakter sosial murid TPA (Taman Pendidikan Al-Quran). Hasilnya, pengajar TPA mengatakan bahwa kini murid TPA tidak lagi membatasi pertemanannya, mengurangi stigma terhadap kelompok lain, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam mengontrol diri dan menghargai orang yang sedang berbicara. Ayah Bunda, yuk ciptakan Kelas ABCD-Kelas ABCD yang lain!

Kesimpulan

Islamic Montessori bukan sekadar metode belajar, ia adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Dengan menggabungkan kebebasan belajar, keteladanan, dan nilai-nilai Islami, kita membentuk anak yang mandiri, kreatif, berempati, dan mencintai kedamaian.

Mulailah hari ini. Satu sudut ibadah di rumah bisa menjadi awal perubahan besar. Setiap langkah kecil yang kita lakukan membantu mencetak generasi berakhlak mulia untuk keluarga, masyarakat, dan dunia.

Referensi

Abidah, A. (2021). Implementasi metode Islamic Montessori dalam meningkatkan mutu pembelajaran di TK Islamic Montessori Al Hamidiyah Depok (Skripsi). Universitas Islam Indonesia. https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/54573/19422060.pdf?sequence=1 

Activities for Children's Social Emotional Development. Journal of Islamic Early Childhood Education Research & Practice, 1(1), 28-37.

Afidah, N., Rahmatullah, A. S., Madjid, M. N. (2022) Efektivitas Metode Islamic Montessori dalam Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Anak. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 6 Issue 4 (2022) Pages 3739-3758. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.2375

Albata. (2023, Agustus 9). Montessori Islam bagi anak usia dini. Albata.id. https://www.albata.id/news/montessori-islam-bagi-anak-usia-dini/ 

Aminah, N. (2020). Islamic Montessori: Integrasi Pendidikan Islam dalam Metode Montessori. Jakarta: Pustaka Anak Cerdas.

Andriani, R., T., Wijaya, A., & Suriyanti. (2023). Analisis Penggunaan Metode Islamic Montessori Dalam Menanamkan Nilai Islam Pada Anak Di Ra Tunas Literasi. Indonesian Journal of Islamic and Social Science, 1(2), 81–92. https://doi.org/10.71025/hs4qr629

Bahtiar, A. (2024). Peran Orang Tua sebagai Modeling dalam Pembentukan Karakter Anak Sejak Dini. Shibyan, 1(2). https://doi.org/10.31332/shibyan.v1i2.8741

Bentang Pustaka. (2022, Juli 14). Menerapkan Islamic Montessori di rumah. Bentangpustaka.com. https://bentangpustaka.com/menerapkan-islamic-montessori-di-rumah/ 

Brightwheel. (2025, May 7). The basic concepts and practices of the Montessori Method. Retrieved August 8, 2025, from https://mybrightwheel.com/blog/montessori-method 

Darda, Abu., Prameswari, S. K., & Nisa, F. K. (2023). Analisis metode Islamic Montessori for multiple intelligences pada anak generasi alpha dalam pengembangan pendidikan agama Islam. Jurnal Pendidikan Islam. DOI: 10.51468/jpi.v3i1.56

Darnis, Syefriani ., Rosyada, Dede., & Arief, Armai. (2022). Islamic Religious Education in Montessori Preschool . DOI 10.4108/eai.19-10-2022.2329047

Fauziah, Adiyatul., & Saleh, M. N. I. (2023). ADVANTAGES OF THE MONTESSORY METHOD ON ISLAMIC RELIGIOUS LEARNING FOR STUDENTS AT BRAINY BUNCH INTERNATIONAL ISLAMIC MONTESSORI SCHOOL MALAYSIA. Jurnal Mahasiswa Studi Islam, 5 (2). https://doi.org/10.20885/tullab.vol5.iss2.art19

Gumiandari, Septi., Nafi'a, Ilman., & Jamaluddin, Dindin. (2019). Criticizing Montessoriâ Method of Early Childhood Education using Islamic Psychology Perspective. Jurnal Pendidikan Islam, 5 (2). DOI: https://doi.org/10.15575/jpi.v5i2.5835

Hidayati, S. W., et al. (2023). Parenting: Optimalisasi Peran Orang Tua dalam Membentuk Elemen Intrakurikuler Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(3). https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i3.3467

Hikmah & Alam. (2022). Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini dalam Al-Qur’an. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 11. https://doi.org/10.30868/ei.v11i01.2344 

Istiqomah, N., & Rahmawati, F. (2019). Implementasi metode Montessori dalam pembelajaran pendidikan Islam anak usia dini. Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 123–132. https://journal.uny.ac.id/index.php/jpip/article/download/24201/11952

Modern Montessori International School. (n.d.). Montessori Principles. Retrieved August 8, 2025, from https://mmi-indonesia.com/montessori-principles/ 

Mukaromah, L. (2020). Pembelajaran Area Berbasis Islam Montessori Terhadap Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini Di Safa Preschool Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Pesona PAUD, 6(2), 80. https://doi.org/10.24036/107544

Nurhayati, S., & Fauziah, R. (2022). Konsistensi Orang Tua dalam Pembiasaan Ibadah pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5), 4212–4222. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.2062

Nusir, L., Cahyati, S. R., Zari, N., Helena, H. (2025). Integration of Montessori and Islamic 

Sari, N. (2021). Penggunaan Media Konkret untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1240–1250. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.940

Stark, R. (n.d.). 10 Montessori Principles - TIMES Montessori. TIMES Montessori Kindergarten. https://www.timesmontessori.com/montessori/montessori-principles 

Susanto, M. A. N. & A. A. (2021). Implementasi Metode Islamic Montessori dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di TK Islamic Montessori Al-Hamidiyah Depok. Statement, 11(1), 44–45.

Utsmani, M. M., & Safitri, L. T. 2024. IMPLEMENTASI METODE MONTESSORI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI PADA ANAK USIA DINI DI TK ABC ISLAMIC SCHOOL, 6 (2). SCHOLASTICA:Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun