Mata Putri berkaca-kaca. Ia merasa papa sedang menyalakan lilin kecil dalam hatinya. Keraguan yang sempat menghantui kini perlahan sirna.
Malam di Marina Bay
Ketika malam turun, Putri berdiri di balkon kecil Conrad. Dari sana, ia menatap Marina Bay Sands dengan atap perahu raksasanya, serta kilau lampu kota yang memantul di air. Kapal-kapal di pelabuhan tampak seperti bintang yang jatuh ke laut.
Di tengah keheningan, Putri merenungkan arti scalping lebih dalam.
Dalam bisnis, scalping adalah seni mengambil keuntungan kecil yang konsisten.
Dalam hidup, scalping adalah seni mengumpulkan kebahagiaan sederhana: secangkir teh hangat, senyum sopir taksi, atau sapaan ramah resepsionis hotel.
Dalam cinta, scalping adalah menyimpan kata-kata sederhana: "Salam sayang, mamiku... I love you."
Putri sadar, ia tidak perlu menunggu momen besar untuk merasa bahagia. Kebahagiaan adalah serpihan-serpihan kecil yang dikumpulkan setiap hari.
Conrad dan Filsafat Hidup
Keesokan paginya, Putri sarapan di restoran Conrad. Croissant hangat, buah segar, dan kopi hitam menemani. Ia memperhatikan staf restoran yang sibuk, tapi semua tampak teratur. Ada yang menuang teh dengan senyum, ada yang membersihkan meja tanpa suara, ada yang menyapa tamu dengan sopan.
Ia sadar, inilah filosofi scalping yang hidup: keberhasilan besar dibangun dari ribuan detail kecil yang tidak terlihat, tapi dijalankan dengan konsistensi.