Pinggul vs Lutut: Memahami Perbedaan Osteoartritis pada Dua Sendi Utama Tubuh
Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif paling umum di dunia, menyerang jutaan orang dan menyebabkan nyeri, kekakuan, hingga keterbatasan gerak. Dua sendi yang paling sering terkena adalah sendi lutut dan sendi pinggul. Keduanya menopang berat badan, menopang aktivitas sehari-hari seperti berjalan, duduk, naik tangga, bahkan berdiri. Namun, osteoartritis pada lutut dan pinggul tidak selalu sama: keduanya memiliki perbedaan penting dalam penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, hingga dampaknya pada kualitas hidup. Mari kita telusuri bagaimana kedua jenis osteoartritis ini berbeda dan apa artinya bagi para pasien.
Mengenal Osteoartritis Lebih Dekat
Osteoartritis (OA) adalah kondisi degeneratif kronis yang ditandai dengan rusaknya tulang rawan artikular---jaringan elastis yang menutup ujung tulang di dalam sendi. Seiring waktu, tulang rawan menipis, menyebabkan tulang bergesekan langsung satu sama lain, memicu peradangan, nyeri, dan keterbatasan gerak.
Meskipun dapat menyerang sendi mana pun, OA paling sering terjadi pada sendi-sendi penopang berat badan, terutama lutut dan pinggul. Meskipun sama-sama disebut OA, osteoartritis pada lutut dan pinggul menunjukkan karakteristik yang berbeda secara klinis maupun mekanistik.
Letak Sendi, Fungsi, dan Beban yang Berbeda
Secara anatomis, sendi lutut adalah sendi engsel (hinge joint) yang memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi, serta sedikit rotasi. Lutut sangat penting dalam aktivitas seperti berjalan, melompat, atau menekuk. Sendi ini terdiri dari tulang paha (femur), tulang kering (tibia), dan tempurung lutut (patella).
Sementara itu, sendi pinggul adalah sendi bola-dan-soket (ball-and-socket joint), tempat kepala femur bertemu dengan soket pada tulang panggul (acetabulum). Ini memungkinkan gerakan ke segala arah: fleksi, ekstensi, rotasi, dan abduksi/adduksi.
Karena anatomi dan fungsi yang berbeda ini, cara osteoartritis berkembang dan memengaruhi pasien pun menjadi tidak sama.
Penyebab dan Faktor Risiko: Ada Persamaan, Tapi Juga Perbedaan