Pendahuluan: Ketika Usus Bicara kepada Otak
Depresi bukan sekadar kesedihan biasa. Ini adalah gangguan mental serius yang dapat melumpuhkan kehidupan sehari-hari seseorang. Di tengah berbagai pendekatan pengobatan---dari terapi bicara hingga obat antidepresan---sebuah jalan baru mulai dilirik oleh para ilmuwan: mikrobiota usus.
Tubuh manusia ternyata memiliki "otak kedua" yang tersembunyi di saluran pencernaan. Di dalamnya, terdapat triliunan mikroba yang tidak hanya berperan dalam mencerna makanan, tetapi juga memengaruhi suasana hati, perilaku, dan bahkan pikiran. Sistem komunikasi ini dikenal dengan nama gut-brain axis, atau sumbu otak-usus.
Sebuah tinjauan sistematis yang dilakukan oleh Qin Xiang Ng dan rekan-rekannya mengulas bagaimana probiotik, yakni mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi kesehatan, dapat memengaruhi mikrobiota usus pada pasien dengan gangguan depresi mayor (Major Depressive Disorder/MDD).
Apa hasilnya? Apakah suplemen probiotik benar-benar bisa mengubah komposisi bakteri usus dan memperbaiki kondisi mental? Mari kita telusuri bersama.
Mengenal Gut Microbiota dan Sumbu Otak-Usus
Gut microbiota adalah komunitas mikroorganisme---termasuk bakteri, jamur, dan virus---yang hidup di saluran pencernaan manusia. Meskipun ukurannya mikroskopis, pengaruh mereka sangat besar.
Penelitian menunjukkan bahwa mikrobiota usus dapat memengaruhi otak melalui beberapa jalur: