Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengulik "Sharing Economy" dari Bisnis Rental Mobil Berbasis Teknologi

6 September 2018   11:58 Diperbarui: 10 September 2018   15:27 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Solusi, harus tetap jadi solusi.

Agar pelaku bisnis rental mobil mau bergabung dengan sistem marketplace, setidaknya mereka harus mampu melihat 5 poin berikut ini:

  • Keuntungan
  • Kemudahan
  • Kebebasan
  • Kenyamanan

Untuk berdamai dengan poin pertama, pemilik armada rental hanya perlu memahami bahwa keuntungan akan hadir ketika preferensi konsumen semakin mengarah ke penggunaan teknologi dalam aktivitas sehari-hari. Sementara itu, poin kedua dapat diterima ketika mereka terampil menggunakan gawai dan terbiasa dengan sistem dalam jaringan.

Namun, poin ketiga dan keempat lain cerita. Pengelola platform yang perlu legawa dan memberi ruang pada mitra. Sebagai pemilik armada, mereka berhak menentukan prosedur, serta syarat dan ketentuan, terutama terkait harga.

Dan, dalam poin keempat, kenyamanan dapat dibentuk apabila pemilik armada mendapat perlakuan setara sebagai penggerak bisnis. Hubungan harus terjalin sebagai mitra horizontal, bukan hirarki. Penting bagi setiap stakeholder untuk sama-sama merasa memiliki bisnis. Atau, minimal, jiwa egosentris yang tersisa dapat berguna untuk kepentingan bersama, tidak hanya tindakan oportunis semata.

Dari pola sharing economy yang utuh, kebebasan dan kenyamanan dapat diwujudkan. Melalui prosesnya, kita bisa melihat cara manusia berinteraksi dan berbagi di dunia teknologi.

Analoginya, pengembang platform marketplace rental mobil bertindak sebagai pemilik etalase. Mereka mengajak pengelola bisnis rental mobil untuk menjajakan mobil-mobil sewaan di etalase tersebut. Pemilik mobil yang unitnya idle pun diperkenankan ikut serta. Sementara itu, para pengelola bisnis bisa jadi bukanlah pemilik langsung, melainkan hanya pengepul aset titipan para pemilik mobil yang ingin asetnya lebih bernilai.

Kemudian, pengembang platform, pengelola bisnis rental mobil, dan pemilik aset, bahu membahu mengumpulkan konsumen di depan etalase yang sama. Terjadilah persaingan sempurna dengan transparansi harga, serta informasi detail atas tipe dan spesifikasi mobil sewaan.

Lantas, bagaimana dengan persaingan antar etalase yang ada?

Lagi-lagi, dengan berbagi.

Untuk menjalin kerja sama yang baik dengan mitra, dalam hal ini Joorney, memberi kebebasan kepada pengelola rental mobil untuk menentukan harga, prosedur, serta syarat dan ketentuan sewa. Pembayaran pun dilakukan secara langsung dari konsumen ke pemilik rental mobil, tanpa potongan harga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun