Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Merancang Kegiatan Berkebun Menyenangkan bagi Anak

23 Juli 2021   19:25 Diperbarui: 24 Juli 2021   12:34 1311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku bisa cabut singkong (Dokumentasi pribadi)

Setiap tahap kegiatan berkebun dilaksanakan dengan fun. Warna-warni ceria dihadirkan sesuai dengan perkembangan usia kanak-kanak. Mengembangkan ranah kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif.

2. Kid-based, berbasis kanak-kanak. Disajikan dengan pemahaman dan keterampilan kanak-kanak. Pekerjaan yang relatif sulit sudah dipersiapkan semisal pembuatan media tanam, wadah penanaman.

Pada pengenalan bertanam secara model wicks sederhana, wadah berupa bekas botol air kemasan sudah dipotong. Para peserta tinggal menggunakan. Pemilihan warna sumbu yang ceria menambah sukacita peserta.

3. Menanam tanaman yang dapat dimakan dan tumbuh cepat. Tampilan bibit tanaman seledri, sawi serta selada, eksotis memikat. Merangsang daya ingin tahu dengan warna dan corak daun yang berbeda. Kerap disajikan dalam menu harian dan cepat tumbuh.

Bibit tanaman cepat tumbuh, selada roman dan seledri (Dokumentasi pribadi)
Bibit tanaman cepat tumbuh, selada roman dan seledri (Dokumentasi pribadi)

Mari sisipkan ajakan suka makan sayur dengan bahasa kanak-kanak. Siapa nih yang tidak suka selada? Beberapa anak terlihat melirik ayah bunda yang mengantar dan ikut menyimak pembelajaran.

Sebenarnya ini juga sedang transfer kesenangan mendampingi anak berkebun kepada orang tuanya. Beliau menyimak sambil mereka adaptasi pendampingan kegiatan saat di rumah masing-masing.

4. Bermain kotor kan boleh.... Meski sudah dirancang dengan botol bekar air mineral dan media pecahan genting, tetap ada nuansa kotor. Beberapa kanak-kanak menoleh meminta izin ayah bundanya saat mencoba mengisi media ataupun belajar menanam.

Belajar sambil bermain....kotor boleh kan? (Dokumentasi pribadi)
Belajar sambil bermain....kotor boleh kan? (Dokumentasi pribadi)

Bersyukur orangtua mendukung dengan kode anggukan kepala ataupun acungan jempol. Jika peserta berusia lebih besar tidak ada salahnya diajak langsung ke lahan bermain tanah. Lucu juga menyimak peserta yang murid diantar guru pendamping minta izin lepas sepatu.

Ayo nak, rasakan dengan inderamu alam di sekitar. Mengamati bentuk dan warna. Menyentuh tanah yang lembab dengan tangan dan kakimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun