Hingga sampai di pertigaan berpenanda arah dusun Puwono. Mari kita belok ke arah kiri, lanjut dengan pendakian. Sisi tebing kanan mulai mempertontonkan permukaan Rawa Pening. Hamparan kelerengan dengan pohon aren meneduhi pohon kopi.
Ada 2 pilihan tujuan, Gili Pesona di dusun Jrakah, desa Kebondowo di sisi bawah. Untuk menuju Sitaring, pengunjung sila belok kanan menanjak lagi menuju dusun Puwono, desa Kemambang.
Kegiatan lain adalah bertenda di tanah lapang. Suasana malam yang kelam dengan sedikitnya polusi cahaya buatan, pengunjung berkesempatan menikmati taburan bintang. Terutama saat tanggal bulan mati.
Sebagai daerah agraris pegunungan kental dengan budaya merti desa atau ruwat bumi. Pada masa inilah gelaran aneka kesenian lokal disajikan. Dusun Puwono adalah salah satu pusat kesenian lokal di Banyubiru.
Sahabat kebun pernah membawa rombongan tetamu dari Jepang. Pengunjung menginap di rumah warga. Mengikuti kegiatan warga mulai dari menderes tandan bunga aren hingga mengolah nira menjadi gula aren.
Bagi penggemar hobi tracking naik gunung, bukit Kendil sangat dekat dijangkau dari dusun Puwono. Naik ke dusun Gesing diatasnya dilanjutkan dengan jalan kaki. Tantangan berikutnya, gunung Telomoyo yang menjulang di belakangnya menanti.
Sahabat penikmat alam, warga dusun Puwono telah membuka wilayahnya untuk berbagi keelokan alam dan budaya lokal. Mari kita menyambutnya juga dengan semangat yang sama.
Bukan hanya sekadar penikmat alam namun juga menghargai alam. Mari jadikan semangat menghargai alam sebagai haya hidup.