Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sitaring, Sirkuit Tanah Miring di Lereng Bukit Kendil Banyubiru

10 Desember 2019   09:43 Diperbarui: 12 Desember 2019   06:27 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memandang Rawa Pening dari Sirkuit Tanah Miring di Lereng Kendil (dok pri)

Memacu adrenalin dengan hobi berlaga di sirkuit tanah miring atau sekadar menontonnya? Mari berkunjung ke Sitaring. Berada di lereng bukit Kendil, Banyubiru. Bonus panorama Rawa Pening dari ketinggian sekitar 1000 mdpl.

Mengenali dan Mengembangkan Potensi Alam Setempat

Secara bentang alam, wilayah Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang terlihat unik. Berpagarkan jajaran perbukitan dengan aneka bentuk di sebelah Selatan. Rawa Pening menjadi penjaga di arah Utara.

Praktis jalur masuk besar dari gerbang Timur yaitu Salatiga, atau gerbang Barat dari Ambarawa. Tepian Rawa Pening dengan karakter khas hingga lereng perbukitan dengan tantangan alamnya.

Mengenali dan mengembangkan potensi alam setempat menjadi dasar pengelolaan wilayah. Ini pula yang dilakukan oleh Pemdes khususnya dusun Puwono, Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru.

Berlatar bukit Kendil (dok pri)
Berlatar bukit Kendil (dok pri)
Berada di lereng atas perbukitan Kendil, memiliki spot memandang bentang Rawa Pening. Apa yang dilakukan? Mewadahi para pehobi pemacu trail dibuatlah sirkuit tanah miring dengan sebutan Sitaring. Berlaga di kemiringan bukit.

Suatu sore, berbincang dengan Bapak Kadus Puwono beserta Ibu, ditemani secangkir kopi dan gula aren produk setempat.

Pak Kadus Puwono, Kemambang, Banyubiru (dok pri)
Pak Kadus Puwono, Kemambang, Banyubiru (dok pri)
"Kami berada di ketinggian sekitar 1000 mdpl di lereng bukit Kendil penjaga Gunung Telomoyo"

"Kegiatan bertani hanyalah jenis yang mengandalkan curah hujan. Aren, kopi tidak harus dirawat setiap hari. Pemuda kami berbondong mencari pekerjaan di kota"

"Kelompok muda, pokdarwis merancang spot Sitaring untuk menghidupkan wisata alam setempat. Harapan kami untuk menggeret agrowisata setempat juga mendapat dukungan budaya kesenian lokal kami"

Menikmati Bintang di Lereng Bukit Kendil
Ancar-ancar paling mudah adalah dari pusat wilayah Banyubiru. Mari mulai mendaki melalui jalan Belimbing Kuning, pasar Kebondowo menuju ke arah desa Kemambang. Sepanjang jalan disuguhi aneka wujud puncak perbukitan yang masih lumayan menghijau.

Tanjakan dan tikungan tajam menuju dusun Puwono (dok pri)
Tanjakan dan tikungan tajam menuju dusun Puwono (dok pri)
Pertigaan Puwono (dok pri)
Pertigaan Puwono (dok pri)
Perjalanan mulai menanjak. Pastikan kondisi kendaraan baik. Tanjakan dan tikungan tajam bergantian. Penanda arah cukup banyak membantu.

Hingga sampai di pertigaan berpenanda arah dusun Puwono. Mari kita belok ke arah kiri, lanjut dengan pendakian. Sisi tebing kanan mulai mempertontonkan permukaan Rawa Pening. Hamparan kelerengan dengan pohon aren meneduhi pohon kopi.

Ada 2 pilihan tujuan, Gili Pesona di dusun Jrakah, desa Kebondowo di sisi bawah. Untuk menuju Sitaring, pengunjung sila belok kanan menanjak lagi menuju dusun Puwono, desa Kemambang.

Pos Sitaring, sewakan trail maupun tenda (dok pri)
Pos Sitaring, sewakan trail maupun tenda (dok pri)
Sirkuit Tanah Miring (Sitaring) dusun Puwono (dok pri)
Sirkuit Tanah Miring (Sitaring) dusun Puwono (dok pri)
Posisi Sitaring di sebelah kiri jalan. Menghadap ke arah bawah terlihat bentang Rawa Pening yang terlihat jelas saat cuaca cerah. Bila pengunjung berminat mengendarai trail tersedia persewaan di pos setempat.

Kegiatan lain adalah bertenda di tanah lapang. Suasana malam yang kelam dengan sedikitnya polusi cahaya buatan, pengunjung berkesempatan menikmati taburan bintang. Terutama saat tanggal bulan mati.

Panorama Sitaring ke arah Rawa Pening (dok pri)
Panorama Sitaring ke arah Rawa Pening (dok pri)
Agrowisata dan Budaya Kesenian Lokal
Sebagai daerah agraris pegunungan kental dengan budaya merti desa atau ruwat bumi. Pada masa inilah gelaran aneka kesenian lokal disajikan. Dusun Puwono adalah salah satu pusat kesenian lokal di Banyubiru.

Sahabat kebun pernah membawa rombongan tetamu dari Jepang. Pengunjung menginap di rumah warga. Mengikuti kegiatan warga mulai dari menderes tandan bunga aren hingga mengolah nira menjadi gula aren.

Minum kopi ditemani gula aren khas Puwono (dok pri)
Minum kopi ditemani gula aren khas Puwono (dok pri)
Kopi Mas Kumambang dan gula aren dari desa Kemambang
Kopi Mas Kumambang dan gula aren dari desa Kemambang
Menikmati acara menyangrai biji kopi hingga menumbuknya menjadi kopi bubuk. Bahkan pada musim panen berkesempatan mengikuti acara petik kopi merah. Kopi Mas Kumambang adalah brand untuk produk kopi rakyat di wilayah desa Kemambang.

Bagi penggemar hobi tracking naik gunung, bukit Kendil sangat dekat dijangkau dari dusun Puwono. Naik ke dusun Gesing diatasnya dilanjutkan dengan jalan kaki. Tantangan berikutnya, gunung Telomoyo yang menjulang di belakangnya menanti.

Sahabat penikmat alam, warga dusun Puwono telah membuka wilayahnya untuk berbagi keelokan alam dan budaya lokal. Mari kita menyambutnya juga dengan semangat yang sama.

Bukan hanya sekadar penikmat alam namun juga menghargai alam. Mari jadikan semangat menghargai alam sebagai haya hidup.

Saat pamitan, kami mengamati tandon air besar. Yah, dusun Puwono mendapat aliran air minum dari sumber air diatas yang disalurkan melalui pipa. Karakter khas daerah pegunungan, daerahnya menjadi penyimpan air namun mengalami masalah ketersedian air.

Pesan penduduk dusun Puwono, perjuangan mendaki menuju Sitaring belum selesai. Perjalanan turun kembali, butuh konsentrasi dan kehati-hatian penuh. Berbagi peduli dengan sesama pengguna jalan yang naik dan turun di pendakian panjang ini.

Selamat menikmati hobi menyesap keindahan alam dan budaya lokal dusun Puwono di Sitaring. Semakin mengasah kepekaan menghargai alam. Salam hijau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun