Mohon tunggu...
Nikolaus Powell Reressy
Nikolaus Powell Reressy Mohon Tunggu... -

Eagle Flies Alone

Selanjutnya

Tutup

Politik

Duan Lolat: Sebuah Kearifan Lokal

1 April 2014   00:14 Diperbarui: 26 November 2015   05:00 1935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Penutup

Kajian terhadap celah kearifan lokal duan lolat pada masyarakat Tanimbar merupakan sepenggal mozaik dari potret buram kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia. Dengan mengacu pada uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa terjadinya pergeseran nilai duan lolat sebagai sebuah nilai kearifan lokal yang dianut oleh masyarakat Tanimbar ke arah yang negatif, turut menunjukkan rendahnya derajat modal sosial masyarakat di daerah ini. Dengan situasi anomali seperti ini, pelaksanaan pembangunan di daerah ini sejatinya tengah menghadapi persoalan serius, yang jika tidak segera ditangani dengan baik akan menjadi “bom waktu” bagi keberlangsungan pembangunan itu sendiri.

         Ke depan, berbagai upaya perbaikan perlu terus dilakukan oleh setiap pemangku kepentingan. Setidaknya ada 2 (dua) langkah strategis yang bisa dilakukan dalam proses rekonstruksi ini. Pertama, perlu dibangun dialog secara masif di masyarakat mengenai hakikat nilai duan lolat. Melalui dialog-dialog ini, kesadaran (awareness) masyarakat akan makna nilai duan lolat yang sebenarnya akan muncul, sehingga perilaku-perilaku konsumtif dan menyimpang dalam relasi duan lolat akan dapat dihilangkan, atau setidaknya diminimalisir. Melalui proses ini juga diharapkan dapat terjadi re-internalisasi nilai duan lolat di masyarakat dengan sebelumnya menemukenali hakikat nilai duan lolat yang sebenarnya. Proses ini penting untuk membangun rasa memiliki (sense of belonging) terhadap nilai duan lolat, sehingga penyimpangan-penyimpangan yang selama ini dilakukan tidak akan berulang kembali. Kedua, perlu dilakukan penguatan kelembagaan di masyarakat dengan cara mengadvokasi berbagai regulasi di tingkat desa yang bertujuan untuk merasionalisasi relasi duan lolat. Dengan regulasi-regulasi tersebut, akan ada batasan yang jelas mengenai kontribusi seseorang dalam hubungan duan lolat, sehingga dapat meminimalkan perilaku konsumtif dan menyimpang yang muncul di dalam relasi duan lolat tersebut.

         Agar berbagai upaya perbaikan nilai duan lolat ini bisa berlangsung secara efektif, dibutuhkan peran dan campur tangan dari semua pranata sosial yang ada di masyarakat, mulai dari keluarga, lingkungan sosial, sampai pada institusi pemerintah. Berbagai upaya perbaikan sebagaimana disebutkan di atas perlu segera dilakukan, agar nilai duan lolat sebagai salah satu kearifan lokal yang selama ini telah hidup mengakar di masyarakat Tanimbar dapat kembali menemukan rohnya, dan pada gilirannya nanti dapat memberikan sumbangan positif bagi pelaksanaan pembangunan di negeri ini.

 


Daftar Bacaan:

Abdullah, Irwan dan Ben White. 2001. Social Security dan Resiprositas di Jawa: Gotong Royong Pembangunan Rumah di Kaliloro, 1973-2000. Yogyakarta: Center for Population and Policy Studies Gadjah Mada University.

Adler, P. dan S. Kwon. 2000. “Social Capital: The Good, the Bad and the Ugly”, dalam Knowledge and Social Capital: Foundations and Applications. Butterworth-Heinemann.

Bohm, C.J. 1995. Sejarah Gereja Katolik di Tanimbar: 1910-1995. Saumlaki: Pusat Pengembangan Karya Pastoral Wilayah Tanimbar.

Chambers, Robert. 1987. Pembangunan Desa: Mulai dari Belakang. Diterjemahkan oleh Pepep Sudrajat dan disunting oleh Tika Noorjaya. Cetakan Pertama. Jakarta: LP3ES.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun