Mohon tunggu...
Novita Mulyani
Novita Mulyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian,Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Teruslah belajar dan berjuang. Teruslah menulis yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Platform Pangan Fungsional Rempah Jahe sebagai Solusi Peningkatan Imunitas Tubuh di Era Pandemi Covid-19

27 Juli 2021   16:17 Diperbarui: 27 Juli 2021   16:44 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

3. Standarisasi kualitas dari bahan baku dan produk, hal ini karena komponen aktif tanaman sangat bergantung terhadap pola tanam, musim, dan tempat budidayanya. Perbedaan kondisi ini dapat mempengaruih kandungan kimiawi suatu tanaman.

4. Penentuan terkait identitas bibit tanaman yang valid serta dari segi cara panen yang benar akan sangat menentukan kualitas sediaan tanaman sebagai bahan baku pangan fungsional.

Permasalahan lain yang ada dalam pemanfaatan tanaman rempah jahe sebagai bahan pangan fungsional yaitu persyaratan organoleptik yang sesuai dengan permintaan konsumsi konsumen. Senyawa fitokimia tanaman rempah dan seringkali memiliki aroma dan rasa yang terlalu kuat atau beberapa bahan memiliki rasa yang tidak disukai seperti rasa pahit, atau asam yang terlalu berlebihan. 

Oleh karena itu, diperlukan terobosan dan tindak lanjut untuk membuat olahan pangan fungsional berbasis tanaman rempah yang disukai oleh masyarakat. Selain itu, beberapa aspek lain yang seringkali menjadi sorotan terhadap produk pangan fungsional adalah pelabelan produk. Informasi terkait manfaat dalam kesehatan, keamanan dan nilai gizi pangan fungsioanl yang tercantum di label sangat penting karena mengingat aspek-aspek tersebut merupakan salah satu platform utama yang ditawarkan kepada konsumen langsung. 

Khawatirnya klaim khasiat yang dimunculkan dalam label terlalu berlebihan dan diikuti dengan harga yang cukup tinggi tanpa bukti yang konkrit dan jelas. Aspek klaim pada label tersebut harus diketahui sesuai dengan bukti ilmiah sehingga tidak menimbulkan kerugian dan kekecewaan konsumen. selain itu,Kendala lain yang mendapat sorotan bagi para pelaku pengembangan pangan fungsional adalah aspek regulasi melalui beberapa kebijakan pemerintah. Hingga saat ini telah diketahui belum adanya aturan spesifik yang mengatur tentang tata kelola pangan fungsional dari hulu sampai hilir di Indonesia.

Berdasarkan beragam kendala tersebut, maka dapat di asumsikan beberapa strategi yang dapat menjadi alternatif untuk mengoptimalisasi pengembangan pangan fungsional di Indonesia khususnya yang berbasis tanaman rempah yaitu:

1. Ketersediaan lahan yang cukup luas bagi tanaman rempah jahe. Seperti yang diketahui bahwa  hampir semua jenis tanaman tersebut membutuhkan lahan yang tidak terlalu spesifik, dimana tanaman dapat tumbuh di hampir semua jenis tanah yang kaya bahan organik, maka perluasan lahan tanam secara nasional potensial untuk dilakukan dan diterapkan. 

Secara luas, masyarakat perlu kembali diajak untuk memiliki kebiasaan menanam beragam jenis tanaman rempah di pekarangan rumah atau sering disebut "kebun tanaman obat keluarga" sebagai salah satu upaya dan warisan tradisional leluhur masyarakat Indonesia untuk melengkapi kebutuhan konsumi tanaman rempah. 

Terlebih lagi di masa pandemi virus COVID 19 yang berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan pangan yang berkhasiat menjaga stabilitas sistem imun aytau kekebalan, maka kehadiran tanaman rempah keluarga dapat menjadi alternatif pemenuhan konsumsi pangan berkhasiat obat keluarga.

2. Penjelasan terhadap bahan rempah dan obat yang bermanfaat bagi kesehatan perlu terus dilakukan secara komprehensif, mulai dari identifikasi senyawa aktif potensial hingga produk turunan pangan fungsional yang dapat diterima konsumen. Aspek ini perlu dilengkapi dengan sistem pengiklanan melalui teknik pelabelan pada kemasan produk yang informatif dan mudah difahami oleh masyarakat.

3. Pemerintah perlu kembali mengkaji potensi pangan fungsional di Indonesia untuk di komprehensif dalam merumuskan kebijakan yang mengatur seluk beluk pengembangan pangan fungsional di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga dapat terus mendorong hilirisasi hasil menjadi produk bernilai pasar berbasis rempah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun