Mohon tunggu...
Novita Mulyani
Novita Mulyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian,Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Teruslah belajar dan berjuang. Teruslah menulis yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Platform Pangan Fungsional Rempah Jahe sebagai Solusi Peningkatan Imunitas Tubuh di Era Pandemi Covid-19

27 Juli 2021   16:17 Diperbarui: 27 Juli 2021   16:44 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bagian rimpang tanaman Jahe terutama bagian sudah banyak digunakan dan memiliki beberapa manfaat yang telah dipercaya secara turun temurun oleh masyarakat Indonesia sebagai bumbu masak, penyedap, manisan, minuman penyegar (bandrek, sekoteng, dan sirup), selain itu pula tanaman jahe dapat dijadikan sebagai alternatif obat gosok untuk penyakit encok, menghilangkan flu, obat sakit kepala, penghangat badan, sebagai obat batuk, dan obat diare. Saat ini rimpang jahe juga telah digunakan sebagai pemberi rasa dan aroma pada olahan makanan yaitu roti, kue, biskuit, permen, dan dapat juga digunakan di industri obat, minyak wangi, kosmetik, dan industri jamu tradisional.

Berdasarkan segi bentuk, ukuran, dan warna rimpangnya terdapat 3 jenis jahe yaitu jahe putih atau jahe gajah, jahe putih kecil atau jahe emprit, dan jahe merah atau jahe sunti. Secara spesifik, ketiga jenis rimpang jahe tersebut memiliki beberapa khasiat dan kandungan fitokimia yang mirip namun dengan kadar yang berbeda seperti kadar pati, resin, malat, oksalat, gingerin, lemak, karbohidrat, vitamin (A, B, dan C), bagian senyawa flavonoid, senyawa polifenol, zingiberin, shogaol, gingerol, zerumbon, zingiberol, zingiberen, kavikol, geraniol, linalool, sineol, -elemene, limonen dan kamfena. Kandungan dari senyawa aktif jahe dari kelompok flavonoid dan polifenol telah diketahui memiliki khasiat sebagai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan yang tinggi. 

Selain iu, Senyawa -elemene dalam jahe diketahui memiliki aktivitas antikanker dengan memicu kondisi apoptosis dari sel kanker paru-paru. Mengkonsumsi ekstrak jahe dalam pangan fungsional juga diketahui mampu mengobati diare dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan peningkatan respons sistem kekebalan atau imunitas sel terhadap mikroba patogen pangan atau virus yang masuk ke dalam tubuh seseorang. Kemudian pada ekstrak daun tanaman rempah jahe juga diketahui memiliki aktivitas anti-tirosinase dan antibiofilm yang berhubungan dengan kegunaanya sebgai kosmetik, kesehatan gigi dan mulut.

Prospek Pengembangan Pangan Fungsional Berbasus Tanaman Rempah di Indonesia di Era Pendemi Covid-19.
Pangan fungsional hingga saat ini telah berkembang pesat di hampir penjuru semua negara dengan mutu standarisasi dan produksi tertinggi berada di Negara Jepang dan Amerika Serikat. Terkenalnya  pangan fungsional tidak lepas dari beberapa hal seperti tuntutan masyarakat dengan makanan yang memiliki khasiat fungsional lebih dan berbeda dari yang lain, hal ini karena ada beberapa aspek selain untuk memenuhi kebutuhan dasar,dan meningkatnya edukasi masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi makanan yang sehat sekaligus dapat mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit. 

Di Negara Indonesia sendiri saat ini telah banyak berkembang dan beredar jenis olahan pangan fungsional, meskipun demikian regulasi dan standarisasi spesifik yang mengatur produk pangan fungsional masih kurang. Pernyataan Pemerintah melalui BPOM saat ini hanya mengatur tentang pengawasan klaim pada label dan iklan pangan olahan secara umum dan menyeluruh, melalui peraturan kepala BPOM No.13/2016 yang dilengkapi dengan beberapa peraturan BPOM nomor 1 tahun 2018 yaitu tentang pengawasan pangan bergizi khusus. 

Hal ini berdampak pada belum tersedianya dan lengkapnya data  komprehensif terkait perkembangan produk pangan fungsional di Indonesia. Namun, pola kecenderungan masyarakat Indonesia yang semakin sigap terhadap kesehatan dapat diamati dari kebutuhan vitamin dan suplemen bagi kesehatan. Berdasarkan beberapa data dari Euromonitor Internasional (2018), penjualan dari produk vitamin dan suplemen di Indonesia terus mengalami peningkatan dan pelonjakan dengan nilai penjualan telah mencapai Rp. 20.73 triliun pada tahun 2018 dan diperkirakan akan terus meningkat hingga saat ini.

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi makanan atau suplemen yang menyehatkan ditengah masyarakat dan di era pendemi covid-19, menjadi salah satu potensi untuk mengembangkan bebagai macam produk olahan pangan fungsional.  Salah satu dari sumber bahan pangan fungsional potensial yang telah banyak olah dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia adalah jenis tanaman rempah.

Kendala dan Strategi Pengembangan Pangan Fungsional Berbasis Tanaman Rempah di Indonesia.

Pangan fungsional yang berasal dari tanaman rempah di Indonesia telah terbukti melalui berbagai hasil penelitian memiliki segudang manfaat untuk kesehatan yang beragam. Namun ada beberapa beberapa kendala dan permasalahan muncul menjadi tantangan tersendiri yang harus diperhatikan oleh semua stake holder yang berhubungan langsung dengan pengembangan pangan fungsional berbasis tanaman rempah di Indonesia. Menurut Pervical dan Turner (2001), permasalahan utama bagi pengembangan pangan fungsional berbasis tanaman rempah sebagai berikut:


1. Efektivitas pada proses pengolahan dari bahan baku menjadi produk, karena ketepatan dalam perlakuan pengolahan sangat berpengaruh untuk menentukan kandungan senyawa aktif di dalam produk pangan fungsional.

2. Keamanan dari bahan baku tanaman rempah tersebut, apakah aman jika dikonsumsi dengan proses pengolahan yang dilakukan, dan apakah terdapat interaksi dengan sediaan tanaman tersebut dengan bahan campuran lain yang dapat berakibat pada kandungan senyawa kimiawinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun