Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Yang Paling Dirindukan di Bulan Ramadan

12 Juni 2018   20:16 Diperbarui: 12 Juni 2018   20:27 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kitab untuk tadarus di Bulan Ramadhan (Dokumentasi Pribadi)

Ramadhan sebentar lagi  pergi. Ada rasa yang mencekat di hati. Kalau orang Jawa membahasakan rasa demikian itu disebut dengan "Sumedhot", artinya rasanya seperti tidak mau kehilangan bulan Ramadhan ini. Namun apa daya semua sudah kehendakNya, Ramadhan harus pergi sebentar lagi.

Masyarakat sudah disibukkan dengan persiapan untuk mudik ke kampung halaman, membeli oleh-oleh, baju baru, membuat makanan untuk menyambut tamu, juga bersih-bersih rumah. Dalam kesibukan yang melelahkan itu, jauh dilubuk hatinya ada yang dirindukan dari bulan Ramadhan yang sebentar lagi akan ditinggalkan.

Rasa seperti ini yang mengilhami para sastrawan menciptakan puisi yang indah untuk mengaktualisasi iman pada bulan Ramadhan yang agung. Para sastrawan pandai sekali melukiskan kerinduan akan Ramadhan sehingga membuat para penikmatnya menjadi yakin dan beriman. Para sastrawan mempunyai andil dalam peningkatan keimanan seseorang.

Dalam tarikh atau sejarah Islam dikisahkan bahwa para sahabat Nabi Allah menangisi kepergian bulan Ramadhan. Mereka terlanjur sayang dengan suasana Ramadhan yang menenangkankan hati. 

Puasa bersama-sama dengan saudara sekampung sesama muslim bahkan senegara atau sedunia yang sama-sama menjalani bulan Ramadhan, tadarus, tarawih, dan beramal shalih di bulan suci ini, benar-benar menakjubkan. Mereka menangis, dan terus menangis, memohon bulan Ramadhan jangan pergi, tapi tidak bisa.

Nabi Allah tersenyum mendengar permohonan dan keinginan para sahabat yang memohon agar Ramadhan tidak pergi, juga kerinduan suasana Ramadhan yang menyejukkan hati, serta ibadah yang tiada henti dan pahala yang berlipat ganda. Para sahabat ingin semua bulan menjadi bulan Ramadhan agar suasana seperti ini tidak pergi dan menjadi kenangan yang akan dijumpai tahun depannya lagi.

Dengan suara yang berwibawa, Nabi Allah menjawab, waktu akan terus berjalan, tidak bisa diulang lagi maka manusia harus menggunakan waktu sebaik mungkin. Pupuslah keinginan para sahabat mendapatkan bulan yang semuanya Ramadhan dalam satu tahun. Bulan Ramadhan hanyalah satu bulan, yang selalu dinantikan dan dirindukan setiap insan. Para sahabat makin menangis menyesali ibadahnya Ramadhannya.

Namun Nabi Allah meneruskan sabdanya, "Kalian jangan khawatir tentang pahala puasa yang setara dengan ibadah puasamu selama satu tahun. Apakah kalian ingin mendapatkannya?". Mendengar itu para sahabat langsung menghentikan tangisnya dan serempak mengatakan keinginannya mendapatkan pahala seperti ibadah puasa selama satu tahun. 

Yaitu, lanjut Nabi Allah berpuasalah di Bulan Syawal selama 6 hari, nilai pahalanya sama dengan beribadah puasa selama tahu tahun. Para sahabat berterimakasih pada Nabi allah yang telah memberikan solusi amal ibadah yang menakjubkan.

Demikianlah suasana Ramadhan yang selalu dirindukan oleh setiap manusia. Maka para muslim juga seperti para sahabat pula, setiap habis Ramadhan makin rindu Ramadhan, dan cemas apakah bisa berjumpa dengan Ramadhan tahun depannya lagi. Puasa syawal menjadi solusi kerinduan Ramadhan dan pahala ibadahnya. Namun kerinduan pada bulan Ramadhan tak tergantikan dengan yang lain. 

Cemas apakah masih bisa bertemu dengan bulan Ramadhan lagi. Namun dengan kecemasan yang diberikan oleh Allah di hati para muslim, sejatinya Allah sedang memanggil-manggil para muslim untuk selalu berdoa padaNya, dekat denganNya, agar Allah selalu ada di hati para muslim dan mengabulkan doa-doanya karena Allah senang para hamba-Nya berdoa. Maka, akan dikabulkan doanya. Demikianlah Allah Maha Besar, lagi Maha Perkasa.

Dra. Novi Saptina

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun