Mengatur Stamina Bekerja saat Berpuasa

Puasa adalah ibadah kaum muslim dalam kehidupan beragamanya. Meskipun begitu ada juga agama lain yang menjalankan puasa. Juga para pribadi menjalankan puasa untuk mencapai sesuatu dan mengetahui kegunaan puasa dalam kehidupannya. 

Misalnya, para begawan yang bertapa menjalankan puasanya karena untuk menambah ilmu digdayanya, atau para pribadi yang ingin mengejar sesuatu lalu menjalankan puasa untuk ketahanan dirinya dan mendekatkan diri dengan Sang Penciptanya.

Namun Puasa di bulan Ramadhan ini adalah puasanya seorang muslim dalam menjalankan Rukun Islamnya. Merupakan syarat seorang muslim. Bila seorang muslim tidak menjalankan puasa, ibadahnya belum dikatakan lengkap atas dirinya sebagai muslim karena rukun Islam bagi orang Muslim adalah membaca syahadat, shalat, zakat, puasa di bulan Ramadhan, dan pergi haji bagi yang mampu.

Demikian pentingnya puasa bagi umat muslim. Namun Allah pun tidak hanya memberi perintah berpuasa saja, namun memberi hadiah puasa yang amat sangat banyak, berlipat ganda, dan istimewa. Allah juga memberikan peringatan bahwa itu semua diperuntukkan bagi orang-orang yang berpikir.

Pentingnya puasa, kegunaannya bagi tubuh, dan hadiah yang tak terkira di saat puasa ramadhan, penting kiranya memadukan waktu pola stamina berpuasa dengan bekerja sehari-hari. Semuanya harus berjalan seiring, karena bekerja dan berpuasa sama-sama penting.

Berbahagia dan Gembira

Banyak sekali artikel-artikel dan tips untuk mengatur stamina bekerja saat berpuasa. Ada yang menitik beratkan pada pola makan, olah raga atapun vitamin-vitamin agar tetap sehat dan bugar saat berpuasa. Ada yang sudah mengatur menu sahur maupun berbuka dalam satu bulan disusun dengan berbagai kombinasi gizi agar takarannya membuat tubuh tetap fit saat berpuasa.

Artikel lain pun menambahkan bahwa olah raga ringan saat berpuasa pada pagi hari ataupun sore hari menjelang berbuka puasa menjadikan badan prima untuk menempuh puasa yang satu bulan akan dijalani sambil bekerja.

Juga tambahan seperti mengonsumsi madu, kurma, bee pollen, dan propolis untuk menguatkan badan hingga puasa dan bekerja berjalan dengan lancar.

Namun apalah daya semuanya itu. Bila ditilik kembali tujuan puasa itu adalah "la allakum tattakuun" yaitu perintah Allah berpuasa pada bulan Ramadhan itu untuk menjadi manusia yang bertaqwa, yaitu tunduk kepada Allah dengan menjalankan perintahnya serta menjauhi larangannya. Allah pun menambahkan agar berpuasa, seperti yang dilakukan manusia sebelum kamu. 

Jadi memang hamba-hamba ciptaan Allah dari jaman dahulu penciptaannya juga berpuasa, bukan manusia jaman sekarang saja yang berpuasa. Disebutkannya tumbuhan dan binatang juga berpuasa, karena tumbuhan dan binatang itu juga makhluk ciptaan Allah. 

Ada binatang tertentu yang harus mengasingkan diri tidak berpuasa dengan tidak makan dan minum dalam waktu tertentu  untuk berganti kulitnya menjadi muda lagi ada pula tumbuhan yang harus menahan diri tidak menerima siraman air untuk membawa air dalam tubuhnya untuk manusia. 

Itu semua adalah puasanya tumbuhan dan hewan yang diketahui dan banyak pula yang tidak diketahui yang semua itu juga menjalankan puasa meskipun puasanya itu tidak dalam bulan ramadhan namun mereka menjalankan puasa sebagai makhluk Allah, Tuhan Yang menciptakannya. Mereka tunduk dan patuh pada ketentuan ini tanpa membantah sedikitpun meski penciptaannya tak sesempurna manusia.

Kini manusia yang diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna diperintahkan oleh Allah untuk berpuasa agar mewujudkan hamba yang taqwa kepadaNya. Masihkah harus mencari-cari segala sesuatu dalam menjalankan perintah ini? Kenapa tidak tunduk dan taat saja menjalankan perintah Tuhannya ini. Berapa banyak kesedihan dan kegembiraan hingga semua harus dicari segalanya untuk membuat ringan menjalankan ibadah?

Bekerja adalah kebahagiaan, karena tidak semua orang bisa bekerja. Berpuasa juga kebahagiaan karena akan mendapatkan banyak hadiah dari Allah yang memerintahkan puasa juga menciptakan manusia. Sudah seharusnya dua masalah itu dibuat bahagia menerimanya. Berupaya untuk bugar dalam berpuasa tidak selamanya orang sama dalam kebanyakan.

Ada yang mampu beli kurma, madu, daging, susu, dan lain-lain. Ada yang tidak mampu untuk membeli semuanya itu untuk membangun tubuhnya hingga bugar selalu dalam berpuasa, namun bahagia menerima semua yang dianugrahkan pada manusia kesehatan, pekerjaan, keluarga, itu yang pantas disyukuri dan diwujudkan dengan taat serta tunduk berpuasa dan berbahagia berpuasa sambil bekerja.

Mengonsumsi makan bergizi mahal dan ditambah dengan olah raga ringan baik saja untuk mensyukuri badannya yang sehat pemberian dari Allah. Saling berbagi dan melihat, bila ada yang membutuhkan, agar puasa mereka yang kurang dari yang lebih  itu bisa mengalami kesamaan dalam berpuasa. Hal-hal yang demikian itu menyuburkan jiwa dan membuat bahagia, dengan bahagia akan menjadi bugar. 

Meskipun harus bekerja, sambil berpuasa tentu Allah yang memerintahkan puasa itu tidak tinggal diam, melihat hambanya yang mempunyai kesungguhan menjalankannya dan bergembira menerimanya. Allah akan berbuat sesuatu untuk selalu men-support agar hambanya mempunyai stamina yang kuat untuk menjalankan perintah berpuasa, sambil bekerja menjalankan roda kehidupan.

Dra. Novi Saptina