Hal inipun menjadi tugas utama saya dalam memberikan pengertian kepada putri saya tentang PPDB tahun ini. Bagaimana saya meyakinkan putri saya untuk tetap mempertahankan prestasi, jangan putus asa untuk meraih prestasi jika tidak bisa masuk PPDB lewat jalur prestasi, mengingat poin yang sangat sedikit dan tentunya peluang pun kecil.Â
Bagaimana saya meyakinkan putri saya dengan cara berdiskusi dengannya dalam menentukan PPDB melalui jalur zonasi murni. Dan itulah alasan mengapa saya memberikan jempol ketika putri saya tidak ingin ikut-ikutan pindah alamat seperti yang dilakukan beberapa temannya. Hasil diskusi dengan putri sayapun memutuskan tidak memilih PPDB jalur zonasi murni.Â
Jalur zonasi kombinasilah yang menjadi pilihan. Dengan mempertimbangkan Nilai Hasil UNBK putri saya yang cukup tinggi dengan rerata 90 dari empat mata pelajaran. Meski peluang hanya 15%, jumlah yang tidak terlalu banyak.
Namun di zonasi kombinasi inilah nilai UNBK bisa diperhitungkan. Dengan perhitungan nilai 70% dan jarak 30%. Dengan demikian hasil kerja keras dalam berjuang mengikuti Ujian Nasional bisa mendapatkan apresiasi namun tetap mempertimbangkan zonasi.
Semoga pelaksanaan PPDB tahun ini berjalan lancar, aturan tetap ditegakkan meskipun jalur zonasi murni ini menuai kontroversi dan membuat pusing para orangtua calon peserta didik.Â
Semoga pula apa yang menjadi harapan pemerintah dengan PPDB sistem zonasi ini terwujud dan tentunya menjadikan kemajuan di bidang pendidikan di negara Indonesia tercinta ini.
Terima kasih bagi yang sudah berkenan membaca tulisan saya ini. Salam Bahagia dan Semangat Selalu!
Cirebon, 17062019
Novi Nurul Khotimah