Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Dari Lombok hingga Sumbawa: Jelajah Pesona Pantai Nusantara

20 April 2021   19:14 Diperbarui: 21 April 2021   13:54 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan, keberuntungan saya ternyata masih berlanjut juga, dikarenakan saat tiba di air terjun ini, masih juga tak ada satu pun pengunjung selain saya. Wah, lagi-lagi dapat bonus wisata pribadi premium tanpa harus berbagi dengan wisatawan lainnya!

Kembali ke Sumbawa Besar

Keesokan harinya, saat memutuskan untuk kembali ke Sumbawa Besar untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Sumba, saya tak menemukan kapal ekonomi. Setelah bertanya pada penduduk sekitar, ternyata semua kapal ekonomi di sana sedang disewa penduduk untuk bertandang ke hajatan di desa sebelah. 

Di saat sudah mulai kebingungan dengan akses balik saya ke Sumbawa Besar, pihak penginapan ternyata dapat membantu saya dengan menumpang kapal lainnya tapi dengan harga yang lebih mahal daripada kapal ekonomi.

Jika dengan kapal ekonomi saya membayar seharga Rp 50.000 (harga wisatawan lokal), dengan kapal lain ini saya harus membayar dengan harga Rp 150.000. Harga ini tentu masih terhitung murah dibandingkan menyewa kapal secara pribadi yang bisa mencapai harga 1,5 juta kata si Bapak pemilik kapal.

Nah, karena kapal ini terhitung lebih eksklusif, kapalnya pun terlihat lebih baik dan lebih kokoh daripada kapal yang saya tumpangi sebelumnya. Kebetulan, si pemilik kapal ini juga harus menyeberang ke Sumbawa Besar, sehingga beliau tidak keberatan jika saya turut menumpangi kapal beliau.

Kapal yang saya tumpangi kembali menuju Sumbawa Besar (Dokpri)
Kapal yang saya tumpangi kembali menuju Sumbawa Besar (Dokpri)
Karena saya terhitung pengunjung "jauh" di kapal itu, saya pun banyak bercengkerama dengan Bapak pemilik kapal yang menjelaskan banyak hal kepada saya, termasuk keberadaan lumba-lumba di salah satu teluk di Pulau Moyo.

Sayangnya, saya tak beruntung saat itu, karena tak satu pun lumba-lumba menampakkan diri saat kapal melewati perairan teluk yang dikenal dengan Teluk Lumba-Lumba itu.

"Ini pertanda Mbak harus kembali ke sini lagi nanti, supaya bisa bertemu dengan lumba-lumba", kata Bapak pemilik kapal yang tentu saja saya aminkan dengan khidmat. Karena, siapa yang tidak ingin kembali ke pulau yang tenang dengan pemandangannya yang indah serta warganya yang ramah, bukan?

Sisa hari di Sumbawa Besar saat itu saya habiskan dengan berkeliling kota mencicipi kuliner khas Sumbawa Besar, seperti susu kerbau! Dan juga, menyempatkan diri berkunjung sejenak ke tempat wisata dalam kota yang juga cukup terkemuka yakni, Istana Dalam Loka.

Tampak depan dari Istana Dalam Loka (Dokpri)
Tampak depan dari Istana Dalam Loka (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun