Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menumbuhkan Kebiasaan Sederhana untuk Mengurangi Timbunan Sampah

21 Februari 2021   15:01 Diperbarui: 21 Februari 2021   15:18 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menghabiskan makanan (Dokpri)

Jawabannya sepertinya memang harus dimulai dari diri kita sendiri dan keluarga kita. Dalam artian, kita tumbuhkan kebiasaan memilah dan mengelola sampah dengan lebih bijak agar tidak semua sampah berakhir di TPA. 

Bagaimana cara sederhananya?

1. Menggunakan tumblr

Ilustrasi Tumblr (Dokpri)
Ilustrasi Tumblr (Dokpri)

Biasakan membawa tumblr minum kemana pun kita pergi, daripada nantinya kita masih membeli air minum kemasan dan menambah sampah plastik yang susah terurai.

Apalagi, dewasa ini sudah banyak tumblr yang dijual di luaran dengan motif yang bermacam-macam. Ada yang bisa untuk air hangat, air dingin, dan juga keduanya. Ukurannya pun bermacam-macam hingga 1 liter sekalipun, sehingga kita bisa sesuaikan dengan kebutuhan kita saat berada di luar rumah.

2. Membawa tas belanja sendiri

Ilustrasi berbelanja dengan tas sendiri (Dokpri)
Ilustrasi berbelanja dengan tas sendiri (Dokpri)
Sebagian besar kantong plastik yang kita kumpulkan adalah hasil dari belanja di supermarket maupun minimarket dekat rumah. Betul tidak? Kantong plastik ini kemudian menumpuk di rumah untuk dipakai lagi nantinya.

Tapi, pernahkah kita terpikirkan bahwa kita pun turut menambah sampah plastik di luaran dengan menimbun dan memakai kembali kantong plastik ini?

Jika di kota-kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya mungkin sudah sangat umum, tempat-tempat perbelanjaan tidak lagi menyediakan kantong plastik atau jika menginginkan kantong plastik akan dikenakan biaya.

Tapi, di tempat saya tinggal sekarang (Kota Malang), hal ini belum berlaku. Supermarket maupun minimarket masih saja menawarkan kantong plastik dengan tanpa biaya. Bisa dibayangkan di kota-kota lain yang lebih kecil dari Malang mungkin juga menerapkan hal yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun