Mohon tunggu...
Novie Rompis
Novie Rompis Mohon Tunggu... Guru - Mendidik dan mengajar dengan hati

Guru yang peduli pada masa depan murid-nya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rahasia Baru Untuk Menjadi "Guru Super"

11 Maret 2022   22:42 Diperbarui: 17 Januari 2023   09:31 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kompetensi guru sebagai pemimpin pengelola sumber daya atau asset dapat menjadi pendukung bagi guru untuk menjalankan peran pentingnya untuk mewujudkan pembelajaran peserta didik yang makin berkualitas. Dengan kecakapan itu, guru dapat menemukan solusi terkait kekurangan-kekurangan yang ada. Contohnya, dalam kasus tertentu ada guru yang pesimis jika peserta didiknya dapat menjadi pemenang olimpiade karena sarana yang dimiliki sekolah sangat minin. (Barangkali) Guru itu lupa bahwa masih ada sumber daya lain yang dapat dimanfaatkan untuk menutup kekurangan itu. Memang sumber daya fisik tidak maksimum, tetapi masih ada sumber daya lain yang dapat dikembangkan untuk menutupi kekurangan itu. Dalam contoh ini, guru dapat memaksimalkan asset politik. Dengan lobi-lobi terhadap pihak terkait terutama dengan pemerintah (otonomi), ada harapan bahwa bantuan-bantuan untuk pengembangan fasilitas fisik akan terpenuhi kedepan. 

Hal yang sama juga dapat berlaku untuk asset-asset lain. Contoh, guru masih bisa memanfaatkan asset sosial. Guru dengan kemampuan komunikasi positif dapat mengajak pihak-pihak yang peduli untuk memberi dukungan terhadap program-program positif di sekolah, mengajukan proposal CSR ke perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sekitar sekolah, membangun kolaborasi dengan stakeholder, dan lain sebagainya.

Singkatnya, rahasia mengalahkan tantangan dan hambatan proses pendidikan dan pembelajaran ada pada person guru. Semakin kompeten sang guru, maka hambatan semakin minim. Semakin kompeten seorang guru, potensi mengembangkan peserta didik semakin besar. Proses pendidikan dan pembelajaran yang efektif ada di tangan guru, meski guru bukan subjek utamanya. Guru tidak mesti terjebak pada sikap apatis karena berhadapan dengan tantangan-tantangan. Guru harusnya bijak untuk menyiasati persoalan-persoalan yang menghadang usahanya untuk memerdekakan peserta didiknya. Guru dengan kemerdekaannya, harus mengembangkan diri. Guru harus melihat dirinya sebagai modal terbesar yang dapat mendukung semua cita-cita baiknya bagi perkembangan setiap peserta didiknya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun