Puisiku lama tertidur, lelap, berselimut buram, didekap kiasan
Aku hampir lupa cara menyalakan lilin diksi
Huruf-hurufku tertinggal di saku daster milik eyang buyut
Mata bola dan layar saling menatap kosong
Jemariku sibuk menjadi tongkat sihir yang kehilangan mantra
Tak hiraukan hasrat puisiku yang mendesak, bagai rembulan ingin tampil siang bolong
Sementara rimanya masih menggigil demam
Dan di seberang sana, ada yang mengaku rindu dengar gombalanku
Bogor, 7 Oktober 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI