Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wirausaha

Fobia pada mantan

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Berpisah di St. Carolus", Jadi Awal Kecintaan Saya Pada Tembang Lawas

21 September 2025   12:16 Diperbarui: 21 September 2025   12:16 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover vcd karaoke Rani (sumber: youtube.com/Udee Masrek)

Ada satu cerita yang belum sempat saya ceritakan di sini. Tentang sebuah kenangan dari masa kecil yang sederhana, namun indah dan selalu penuh makna.

Sebagian pembaca dan teman-teman yang sudah cukup mengenal saya, pastinya tahu kalau saya ini seorang millenial pecinta tembang lawas. Tapi, bagaimana bisa seorang millenial begitu mencintai tembang-tembang lawas?

Semua itu berawal dari Berpisah di St. Carolus, yang saat pertama kalinya saya dengar dinyanyikan oleh Meliana Pancarani, seorang penyanyi wanita yang lebih populer dengan nama Rani.

Kala itu di penghujung tahun 1990-an, keluarga besar kami dari pihak ibu, masih sering mengadakan acara kumpul keluarga besar. Dan setiap kali berkumpul, salah satu bibi kami kerap membawa kaset-kaset vcd karaoke terbaru, untuk dinyanyikan bersama di rumah nenek.

Dan begitu saya mendengar beliau menyanyikan lagu yang berjudul Berpisah di St. Carolus, hati saya rasanya luluh tak terkira. Bagaimana bisa sebuah lagu dengan lirik yang belum sepenuhnya saya pahami, bisa menyentuh relung hati terdalam dari seorang Novia kecil?

Bahkan setelah mendengarnya sekitar dua kali saja, saya langsung bisa menirukannya. Setelah diberitahu bahwa lagu tersebut sebenarnya adalah tembang lawas, saya terkejut dan justru semakin antusias menyanyikannya.

Dan saya juga diberitahu kalau semua lagu Rani, yang ada dalam kaset vcd karaoke tersebut merupakan tembang-tembang lawas. Ya, Rani adalah penyanyi yang dikenal sering menyanyikan ulang tembang-tembang lawas tanah air dan juga mandarin.

Maka, Berpisah di St. Carolus telah menjadi awal di mana untuk pertama kalinya saya mencintai tembang-tembang lawas. Tak berhenti sampai di situ, saya mulai mendua, bahkan selalu ingin tahu lebih banyak tentang tembang lawas lainnya.

Keunikan dalam aransemen musik, dan gaya vokal khas tembang lawas, tentu membuatnya berbeda dari nuansa musik modern. Telinga saya terlanjur jatuh cinta padanya, dan ia berhasil menetap di hati saya hingga detik ini.

Berpisah di St. Carolus, pertama kalinya dipopulerkan oleh penyanyi wanita bernama Lilis Suryani pada tahun 1960-an. Tembang bergaya melankolis ini diciptakan oleh seorang pengarang lagu asal Bali, I Gusti Putu Gede Wedhasmara.

Di mana beliau menulisnya karena terinspirasi dari pengalamannya di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta. Lagu ini menceritakan tentang kisah perpisahan antara pasien dan perawat. Hingga akhirnya tembang ini sangat populer di kalangan generasi baby boomers pada masanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun