Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wirausaha

Fobia pada mantan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cara Mudah untuk Hidup yang Lebih Tenang

5 September 2025   12:46 Diperbarui: 5 September 2025   20:15 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pexels.com 

Contoh: Si A mengatakan padamu, "Eh, mantanmu sekarang pacaran lho sama si B." Nah, inilah waktunya kamu wajib bersikap bodo amat. Tapi... ini harus beneran bodo amat ya! Jangan cuma bilang bodo amat, tapi sebenarnya kepikiran. Jangan ya! Karena di sinilah kesehatan mentalmu sedang diuji, maka untuk tetap waras.. bersikaplah bodo amat.

Saya sendiri selalu berpedoman pada kalimat sakti ini: "Hiduplah seperti garam, secukupnya saja. Jangan melihat apa yang tidak perlu dilihat, dan jangan mendengar apa yang tidak perlu didengar."

5. Tidak Mencampuri Urusan Orang Lain
Setiap orang hidup dengan urusan dan masalahnya sendiri. Tuhan memberi ujian sesuai dengan kapasitas kita masing-masing.

Jika menyelesaikan urusan sendiri saja sudah membuat kita pusing, buat apa ikut campur urusan orang lain? Apa lagi sampai jadi tukang adu domba. Tidak ada gunanya ikut campur urusan orang lain, di mana urusan tersebut tidak ada pengaruhnya sama sekali bagi diri kita.

Lain halnya jika kita dimintai pendapat, maka inilah saatnya kita menjadi pendengar yang baik, sehingga bisa memberi masukan yang terbaik pula.

6. Jangan Mengingat-ingat Apa yang Membuat Hatimu Sakit
Mustahil kita bisa melupakan apa yang begitu membekas di hati dan ingatan kita. Tapi alangkah baiknya, jika kita tidak mengingat-ingat lagi hal yang hanya membuat hati kita sakit.

Jika terus diingat, maka hati tidak akan tenang, kesal terus, dan rasanya ingin selalu mengumpat, bahkan membalas rasa sakit itu. Kalau begitu terus, bagaimana kita bisa tenang? Jangan mengundang penyakit. Berhentilah mengingatnya, sembuhkan sendiri luka itu dengan lebih mensyukuri hidup saat ini.

Sampai di sini, sekian kiranya yang bisa saya bagikan dalam tulisan ini. Hidup yang tenang bukan berarti hidup terbebas dari masalah, tapi di tengah segala permasalahan itulah kita bisa melatih diri untuk tetap menjaga kewarasan.

Ketenangan bukanlah dari bagaimana dunia luar memperlakukan kita, melainkan bagaimana cara kita memperlakukan diri sendiri dalam mengelola hati dan pikiran.(*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun