Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wirausaha

Fobia pada mantan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Harus "Bodo Amat" pada Mereka yang Membenci Kita?

3 Agustus 2025   19:16 Diperbarui: 3 Agustus 2025   20:50 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels.com

Tidak peduli sebaik dan semanis apa pun sikap kita, akan selalu ada saja orang yang tidak suka. Tidak suka, memang bukan berarti membenci. Tapi, rasa tidak suka yang dipelihara terus menerus, lama kelamaan akan tumbuh menjadi kebencian.

Lalu, apa itu artinya kita harus selalu sibuk membela diri, berusaha menjelaskan, atau yang lebih parah.. berubah hanya demi menyenangkan mereka?

Tentu saja tidak, justru itulah saat dimana kita wajib mempraktikkan jurus "bodo amat". Mengapa sikap "bodo amat" sangat diperlukan dalam menjaga stabilitas kehidupan kita? Berikut ini alasannya:

1. Hidup Bukan untuk Menyenangkan Orang Lain
Hidup itu bukan jadi bawang goreng yang serbaguna, cocok di segala situasi, dan disukai banyak orang. Bukan! Kita ini manusia, orang, bernyawa, bukan topping nasi uduk. Mustahil kalau bisa menyenangkan semua orang.

Kita ramah dibilang caper. Pendiam dikira sombong. Giliran jadi diri sendiri, malah dianggap aneh. Lho, situ maunya apa?

Kalau kita terus berusaha mengimbangi standar orang lain, ujung-ujungnya bukan bahagia yang kita dapat, melainkan cuma capek hati. Padahal, yang paling tahu gimana enak dan ngga enaknya jadi diri kita.. ya kita sendiri.

2. Benci itu Biasanya karena Sirik
Suka heran ngga? Kita ngga pernah ganggu hidup dia, ngga ngajak ribut juga.. tapi kok bisa-bisanya dia benci sama kita? Setelah direnungkan.. bisa jadi karena dia sirik.

Benci itu bisa muncul karena sebab iri hati. Mereka tidak mampu menjadi seperti kita. Sampai kapan pun, mereka tidak akan pernah sudi mengakui bahwa sebenarnya mereka itu iri. Bahkan, di dalam hatinya pun, mereka bakal bilang, "Ngapain gue sirik sama lo?"

Dan itu urusan mereka, bukan tugas kita untuk meringankan rasa sirik yang bersemayam dalam diri mereka.

3. Kita Ngga Minta Makan sama Mereka
Kalau dipikir baik-baik, buat apa kita pusing memikirkan omongan orang yang ngga pernah berkontribusi dalam hidup kita?

Mereka hanya melihat luarnya kita, hanya mendengar tawa kita. Mereka ngga bantu kita waktu susah, dan kita juga ngga minta makan sama mereka. Lantas kenapa, kita harus gelisah memikirkan anggapan dari orang-orang seperti mereka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun