Masih anget tulisanku yang kemarin, tiba-tiba di Minggu sore ini ada yang chat. Oalah.. kok aku sampai kelewat ngga mencantumkan nama Rudy Gunawan dalam tulisanku yang bertajuk orang-orang berinisial R dalam hidupku?!
Sebab merasa bersalah kepada yang terhormat, yang terkasih, dan yang terkocak Acek Rudy, maka itu kuputuskan untuk menuliskan artikel ngga penting ini terkhusus untuk beliau.
Jadi, begini ceritanya.. Siapa yang tak kenal dengan sosok Acek Rudy yang super gaul ini? Novelis yang karakter novelnya kerap dikenal dengan genre thriller misteri, dan fantasi supranatural. Beliau juga menyajikan kisah mitologi Tionghoa, serta hubungan antara manusia dan kekuatan gaib.
Pertama kali melihat profile-nya di Kompasiana, aku langsung mikir keras.. "Wah, orang beken nih!" Kita saling follow, tapi tetap jarang saling berkunjung.
Eh, waktu ku bergabung di WAG Komunitas KPB.. Lho, ada beliau rupanya. Dan tak ku duga.. beliau orangnya segokil itu. Ramah, ceria, dan rajin mengajak Ayah Tuah beribadah. Wkwkwk...
Sampailah pada suatu ketika beliau mengatakan, bahwa beliau akan menjadikan diriku sebagai "korban" berikutnya. Wah, korban apa nih?
Korban yang dimaksud, adalah Acek Rudy akan meminjam karakterku dalam novel terbarunya yang berjudul De Oud Ziel. Awalnya, aku sendiri kurang yakin dan bertanya dalam hati: Sejauh apa dirimu mengenal diriku, wahai Acek?
Tapi, berhubung aku bukan korban pertama, keraguanku pun berubah menjadi keyakinan bahwa Acek Rudy sanggup mendalami karakterku sejauh kami saling berbincang, bercanda, dan... bertengkar dalam chat WAG.
Dalam novel-novel beliau yang terdahulu, beliau juga pernah meminjam karakter beberapa kompasianer lain, seperti Aki Hensa, Mbak Lintang, Pak Budi Susilo, serta Mas Sigit Eka.
Nah, setelah melewati penantian panjang yang dibungkus rasa penasaran serta kegundahan, akhirnya sore tadi Acek Rudy menuliskan pesan "termanisnya" untukku :
[20/7, 17.03] Acek Rudy: Saya pribadi, mau ucapkan terima kasih ya, sdh memberi ide utk menempatkan "Novia" sbg salah satu karakter novel De Oud Ziel
[20/7, 17.04] Acek Rudy: Ternyata, karakternya hidup banget, dan mewakili pembaca utk penjelasan alur melalui sisi dialog
[20/7, 17.05] Acek Rudy: Karakternya yang jenaka, galau, dan super implusif membuat novel jadi menyala dan menghibur