Haruskah ku larut seperti embun yang mengalah pada mentari?
Dilupakan, tak dipedulikan adanya
Mengering perlahan di ujung pagi, tanpa pernah sempat menyentuh jemarimu
Maafku, yang pernah menabuh hati di pintu hatimu, mencoba masuk tanpa undangan
Hanya membawa bekal rasa yang tak kau minta
Menyusuri jejakmu, mencari makna dari tatapmu
Sungguh tak pernah ku berniat mengusik,
tak ingin jadi badai
Yang mengacau di tenangnya langitmu
Mungkin, ku hanya sebutir bintang, yang berharap kau sudi menengadah sekali saja
Meski ku tahu, sinarku terlalu redup untukmu
3 Mei 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI