Mohon tunggu...
Noviani suhardesi
Noviani suhardesi Mohon Tunggu... saya sebagai mahasiswa universitas negeri padang

saya suka sekali denga menulis dan saya suka tempat tempat wisata, dan hobi saya berenang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

lautan yang dalam

3 Oktober 2025   14:09 Diperbarui: 3 Oktober 2025   14:09 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lautan terbentang biru tak bertepi,
bagai hamparan rahasia yang dijaga bumi.
Ombak menari di atas permukaan,
membisikkan pesan tanpa suara.

Di dasar, ada dunia yang sunyi,
ikan-ikan berkilau bak cahaya kecil,
karang menjulang laksana istana,
namun tersembunyi dari mata manusia.

Kadang laut tampak begitu tenang,
kadang bergemuruh menghantam karang.
Seperti hati yang penuh rahasia,
kadang lembut, kadang bergolak marah.

Laut mengajarkan arti kehidupan:
"Jika tak sabar, kau akan karam,
jika tak bijak, kau hanyut tak tentu arah,
jika berani menyelam, kau temukan mutiara."

Langit dan laut saling bersapa,
awan berarak di cermin ombak,
matahari menabur cahaya emas,
bulan menuntun malam dengan sinar lembut.

Wahai manusia yang menantang perjalanan,
dengarkan bisikan samudera:
hidup bukan hanya ombak di permukaan,
tetapi arus dalam yang menjaga jiwa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun