Mohon tunggu...
Noviandini NurFadhillah
Noviandini NurFadhillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - noviandiniunissula

andin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Duka Kembali Menyelimuti Saudara Muslim Palestina

16 Mei 2021   23:34 Diperbarui: 18 Mei 2021   07:41 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diketahui bahwa mengenai sengketa lahan bermula sebelum pembentukan negara Israel. Saat itu kelompok kecil komunitas Yahudi tinggal di Sheikh Jarrah tahun 1967 Israel mencaplok wilayah Yerussalem Timur dan menganeksasinya. Dan singkat cerita pada pekan lalu pengadilan Israel menyatakan akan mendengar banding dari pihak keluarga Palestina mengenai penggusuran yang menimpa di Yerussalem Timur namun sidang ditunda. Nahalat Shimon menggunakan undang undang tahun 1970 untuk menyatakan bahwa pemilik tanah Palestina saat ini harus digusur dan menyerahkan properti kepada orang Yahudi Israel. Warga Palestina menganggap Undang undang tersebut tidak adil lantaran tidak memiliki saran hukum untuk mengklaim kembali properti mereka yang hilang dari keluarga Israel pada akhir 1940 an.

Bentrok pun terus berlanjut, Israel kembali menyerang jalur Gaza  dan semakin membrutal. Terhitung hingga Jumat (14/5/21) setidaknya 119 korban tewas di Gaza termasuk 31 anak anak dan 19 wanita serta enam orang Israel juga dikabarkan tewas. Ketegangan tersebut berpindah ke Gaza lantaran setelah faksi Palestina memberi Israel batas waktu 1500 GMT Senin untuk menarik tentara dari Masjid Al Aqsa dan Lingkkungan Sheikh Jarrah di Yerusallem dan menuntut Israel membebaskan para tahanan. Pasukan Israel mulai melancarkan serangan brutal mulai senin malam di daerah terpisah di Jalur Gaza dalam Operasi Penjaga Tembok. Militer Israel  menargetkan 130 lokasi dan membunuh 15 pejuang Hamas sejak dimulainya serangan di Jalur Gaza. Rabu (12/5/2021) jet tempur milik Israel meluluh lantahkan Gedung Jauhara yang mana gedung tersebut merupakan gedung terbesar ke dua di Gaza yang mana merupakan detak jantung pergerakan lembaga lembaga media di Gaza. Serangan yang dilakukan Israel semakin meluas,tidak hanya rumah rumah warga namun juga gedung perkantoran; tempat tempat ibadah; dan infrastruktur. Semua akses seperti jalan raya utama di Gaza; jaringan listrik; jaringan air; listrik dan internet telah dilumpuhkan oleh Israel. Diantaranya jalan raya utama di depan RS Indonesia yang merupakan akses utama bagi ambulans dalam mengevakuasi korban  telah hancur dibombardir.

Pejuang  Palestina tidak hanya diam saja melihat semua ini, mereka membalas perbuatan Israel dengan melakukan serangan kembali demi mempertahankan bumi para Nabi Palestina .Hamas mengklaim akan meluncurkan sebanyak 137 roket ke arah Ashkelon dan Ashdod, diantaranya target Roket Pejuang Palestina berhasil mendarat di Kilang Minyak Israel di daerah Ashkelon dan meluluh lantahkannya. Selain Pejuang Gaza meluncurkan 130 roket di Tel Aviv, sekktar 4 tewas dan 100 lebih luka luka.   Serangan demi serangan terus terjadi antara kedua belah pihak tersebut, kabar terbaru menyebutkan Hamas telah menyiapkan 14 ribu roket yang siap ditembak kapan saja untuk membalas serangan Israel.  Akibat konflik tersebut bangunan bangunan di Gaza telah hancur lebur diserang Tentara Israel hingga mereka berencana mengungsi ke bangunan bangunan sekolah milik PBB yang dianggap lebih aman dari serangan tentara Israel.

                                                                                                                                                BAB III

                                                                                                                                               PENUTUP 

                                                                                                                                           KESIMPULAN 

Jumat (7/5/2021) di kompleks Masjid Al Aqsa Yerussalem Palestina, Polisi Israel membubarkan paksa warga Palestina yang tengah melaksanakan ibadah terawih di dalam masjid dan menembakan peluru berlapis karet. Para jamaah pun tidak terima dan melakukan sebuah protes sekaligus perlindungan diri dengan melemparkan kursi,sepatu, dan batu kearah Polisi Israel. Kerusuhan tersebut merupakan buntut dari upaya Israel mengusir warga Palestina  yang tinggal di Sheikh Jarrah Yerussalem Timur.

Diketahui bahwa mengenai sengketa lahan bermula sebelum pembentukan negara Israel. Saat itu kelompok kecil komunitas Yahudi tinggal di Sheikh Jarrah tahun 1967 Israel mencaplok wilayah Yerussalem Timur dan menganeksasinya. Nahalat Shimon menggunakan undang undang tahun 1970 untuk menyatakan bahwa pemilik tanah Palestina saat ini harus digusur dan menyerahkan properti kepada orang Yahudi Israel. Warga Palestina menganggap Undang undang tersebut tidak adil lantaran tidak memiliki saran hukum untuk mengklaim kembali properti mereka yang hilang dari keluarga Israel pada akhir 1940 an.

Israel kembali menyerang jalur Gaza  dan semakin membrutal. Terhitung hingga Jumat (14/5/21) setidaknya 119 korban tewas di Gaza termasuk 31 anak anak dan 19 wanita serta enam orang Israel juga dikabarkan tewas. Ketegangan tersebut berpindah ke Gaza lantaran setelah faksi Palestina memberi Israel batas waktu 1500 GMT Senin untuk menarik tentara dari Masjid Al Aqsa dan Lingkkungan Sheikh Jarrah di Yerusallem dan menuntut Israel membebaskan para tahanan.

by : noviandini nur fadhillah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun