Mohon tunggu...
Noviana Prasetya BK
Noviana Prasetya BK Mohon Tunggu... Guru BK SMP Negeri 3 Tanjung

Tertarik tentang dunia psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

woowww...SMP N 3 Tanjung ubah Limbah Bawang Menjadi Pestisida dan Pembersih Lantai

21 Februari 2025   14:46 Diperbarui: 21 Februari 2025   14:46 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kader Adiwiyata membuat ecoenzym sebagai bahan utama pestisida

SMP ( Sekolah Menengah Pertama) Negeri 3 Tanjung adalah calon sekolah Adiwiyata yang berusaha untuk menerapkan hidup peduli dengan lingkungan sekolah dan masyarakat. Berada ditengah-tengah penduduk yang sebagian besar masyarakatnya adalah petani bawang, SMP Negeri 3 Tanjung berupaya untuk menjadikan limbah bawang menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Melihat limbah bawang yang selama ini hanya dibuang saja, SMP Negeri 3 Tanjung melalui program dalam sekolah adiwiyata membuat suatu inovasi dari limbah bawang, yaitu Pestisida dan Sabun Pembersih Lantai.

Limbah bawang yang dikumpulkan oleh siswa sebelumnya telah disimpan dulu di Bank Sampah Netita untuk selanjutnya bersama dengan kepala sekolah, guru, karyawan, siswa kader adiwiyata dan siswa lain di olah menjadi produk inovasi yang bernilai ekonomis. Berdasarkan informasi dari Kepala Sekolah SMP 3 Tanjung Basuki, M.Pd., "Pestisida yang dihasilkan dimanfaatkan juga di Green House Netita untuk menyemprot hama tanaman yang ada di sekolah."

Pembuatan  pestisida ini menggunakan sistem eco-enzym murni, Bahan pembuat ecoenzim pergalon, Daun bawang 1,5 kg, Gula merah 0, 5 kg, Air  10 liter, M4 0,5 tutup botol. Selain pestisida yang dihasilkan dengan menambahkan MES (Metil Ester Sulfonat) yang merupakan surfaktan alami yang digunakan dalam deterjen ramah lingkungan, terciptalah produk inovasi baru yaitu sabun pembersih lantai yang ramah lingkungan.

"Produk pembersih lantai ini, didistribusikan kepada setiap kelas untuk kemudian digunakan dalam membersihkan lantai setiap siswa melakukan piket kelas, sehingga siswa tidak perlu membeli sabun pembersih lantai di toko" Kata Warsito selaku wakil kepala sekolah. Dengan inovasi ini diharapkan lingkungan sekitar sekolah menjadi lebih bersih dan bebas dari limbah daun bawang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun