Mohon tunggu...
Novia Intan
Novia Intan Mohon Tunggu... Social Media Specialist

I am an energetic, ambitious person who has passion in digital marketing. I am eager to be challenged in order to grow and futher improve my skills.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

The Power of Perempuan: Kepepet, Selalu Punya Jalan

20 Juni 2025   17:31 Diperbarui: 20 Juni 2025   17:31 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua pernah mendengar istilah "the power of kepepet." Tapi ketika yang kepepet itu seorang ibu---perempuan yang harus memutar otak, hati, dan tenaga dalam satu waktu---maka hasilnya bisa jauh lebih luar biasa dari yang dibayangkan.

Dalam dunia psikologi, manusia memiliki hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow: mulai dari kebutuhan dasar (makan, tempat tinggal), rasa aman, cinta dan rasa memiliki, harga diri, hingga aktualisasi diri. Saat ibu menghadapi kondisi kepepet, justru semua lapisan kebutuhan itu aktif dalam waktu bersamaan. Dan di situlah kekuatannya muncul.

1. Bertahan untuk Kebutuhan Dasar: Makan dan Tempat Tinggal

Contoh nyata: Seorang ibu di Jakarta yang suaminya terkena PHK, tiba-tiba beralih menjual lauk rumahan ke tetangga-tetangga kos. Dapur kecil di rumahnya mendadak jadi warung sederhana. Dengan harga terjangkau dan rasa rumahan, ia bisa memenuhi kebutuhan makan harian sekaligus membayar listrik yang hampir putus. Ini bukan soal keahlian masak, tapi dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

2. Rasa Aman: Ibu Jadi Garda Depan Keluarga

Saat kondisi ekonomi tidak stabil atau anak sakit, ibu sering jadi pihak pertama yang bergerak. Contoh lain: di daerah bencana, banyak ibu mendadak jadi koordinator logistik warga, memastikan kebutuhan anak-anak dan lansia terpenuhi lebih dulu. Dalam kondisi darurat, insting ibu membuatnya fokus mencari solusi dibandingkan panik.

3. Kebutuhan Sosial: Jaringan Perempuan yang Kuat

Ketika satu ibu kehabisan susu anak, bukan tidak mungkin dia akan mengontak grup WA tetangga untuk pinjam sementara. Atau barter popok dengan baju bayi bekas. Ini bukan hanya solidaritas, tapi bukti bahwa kebutuhan rasa memiliki dan dukungan sosial sangat penting dalam bertahan. Banyak komunitas ibu terbentuk dari hal-hal seperti ini.

4. Harga Diri: Ingin Tetap Dihargai Meski Serba Terbatas

Saat ibu tetap berdandan rapi untuk antar anak ke sekolah meski sedang kesulitan finansial, atau tetap menyempatkan membantu tugas anak walau kelelahan, itu adalah bentuk pemenuhan kebutuhan harga diri. Mereka ingin tetap dipandang mampu, kuat, dan berfungsi di mata keluarga dan lingkungan. Bahkan saat sedang "terpuruk."

5. Aktualisasi Diri: Menemukan Jalan Baru dari Keterbatasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun