Mohon tunggu...
Novia PradhitaLestari
Novia PradhitaLestari Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan

Novia Pradhita Lestari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hambatan Belajar di Masa Pandemi Covid-19

27 Januari 2021   15:38 Diperbarui: 27 Januari 2021   15:42 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi CORONA VIRUS D (COVID-19) mengubah seketika semua sektor kehidupan manusia di seluruh dunia secara serentak. Tak terkecuali sektor pendidikan juga terkena imbasnya. Kampus-kampus diliburkan mendadak tanpa tahapan demi pencegahan dan pemutusan rantai penularan COVID-19. Sistem Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mau tidak mau juga menyesuaikan dengan keadaan.

Mahasiswa terpaksa mengikuti KBM belajar dari rumah. Untuk Universitas khususnya di  wilayah DKI Jakarta sendiri, kondisi belajar dari rumah sudah dimulai sejak 16 Maret 2020. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pun tidak tinggal diam dimana Kemdikbud membuat program Belajar Dari Rumah. Untuk kampus saya sendiri sudah memulai proses pembelajaran daring sejak bulan Oktober 2020.

Hingga saat ini tak terasa saya pun sudah sekitar satu semester saya menjalani kuliah secara daring/online. Selama itu juga saya melarasan keluh kesah menjalani kuliah secara daring. Saya di paksa harus memahami setiap materi yang di sampaikan oleh dosen. Tak jarang ada sebagian mata kuliah yang saya kurang pahami, karena selalu terkendala oleh sinyal yang kurang stabil membuat saya harus ketinggalan materi.

Hingga saat ini tak terasa saya sudah melewati satu semester dan selama 6 bulan saya harus menjalani kuliah secara daring. Tak jarang saya merasa sangat kewalahan dengan system belajar melalui daring seperti ini. Saya sangat berharap untuk semester depan setidaknya sudah melaksanakan kuliah secara offline. Saya sangat berharap agar pemerintah bisa mengambil keputusan untuk mengadakan sekolah offline khususnya untuk sekolah atau universitar di wilayah Dki Jakarta. Sehingga proses pembelajaran bisa berjalan dengan lancer agar para mahasiswa bisa menerima materi dengan baik.

Bukan hanya untuk perguruan tinggi saja. saya pun berharap untuk sekolah-sekolah pada jenjang SD, SMP, dan SMA juga melaksanakan pembelajaran offline. karena pembelajaran daring tak jarang sangat memberatkan mahasiswa atau pun siswa apalagi tentang hambatan mengenai kuota yang tidak setiap mahasiswa ataupun siswa selalu memiliki kuota internet ataupun fasilitar wifi di rumahnya. harapan saya sangat besar untuk keputusan pemerintah kedepannya untuk melaksanakan kembali pembelajaran offline tersebut.

Kata Kunci : PGSD UHAMKA, PGSD UHAMKA 1A, Pembelajaran Daring, Hambatan Pembelajaran Daring, Harapan Untuk Pemberintah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun