Mohon tunggu...
Novi Ardiani (Opi)
Novi Ardiani (Opi) Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak yang senang menulis. Mantan dosen dan wartawan yang sekarang bekerja sebagai karyawati BUMN di Jakarta. Ngeblog di www.opiardiani.com. IG @opiardiani. Email: opiardiani@gmail.com.

Ibu dua anak yang senang menulis. Mantan dosen dan wartawan yang sekarang bekerja sebagai karyawati BUMN di Jakarta. Ngeblog di www.opiardiani.com. IG @opiardiani. Email: opiardiani@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadi Ibu Profesional? Harus!

12 Mei 2016   10:44 Diperbarui: 12 Mei 2016   13:21 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apabila ingin mengajak para ayah, buatlah aktivitas keluarga, jangan diminta sang ayah menyendiri mencari komunitas sendiri.

8. Bu Septi, saya sudah menemukan minat dan bakat dan sudah merasa menikmati (enjoy), mudah (easy), menjadi yang terbaik (excellent) di ranah minat dan bakat ini tetapi saya tidak tahu bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat kita. Bagaimana saran Ibu?
 Hanya ada dua kata KONSISTEN dan KOMITMEN. Menurut penelitian para ahli, seseorang akan menjadi ahli itu apabila sudah mencapai 10.000 jam terbang. Maka tetapkan mulai besok, sehari akan mendedikasikan waktu kita untuk ranah minat dan bakat ini berapa jam, berkomitmenlah bahwa 10.000 jam terbang anda akan raih selama berapa tahun. Setelah itu konsisten di satu hal, jangan berganti-ganti.

9. Untuk bunda sayang,bagaimana menilai bahwa anak bangga dan suka dididik oleh ibunya? Karena yang saya lihat satu anak (7tahun) seperti menurut agar tidak kena marah, dan yang satu (5tahun) speperti tidak mau mendengar apa yang saya sampaikan untuk kebaikannya.
 Lihatlah respon mereka, dan IQRA', pertajam hati untuk membacanya. Karena kondisi di atas artinya "komunikasi kita ke anak" belum clear. Maka perkuat materi komunikasi produktif.

10. Apakah ini merupakan sebab akibat, Bu? Kalau suami tidak mau/tidak bisa/tidak mampu banyak terlibat, apakah cara ibu ini belum benar/banyak kekurangan dalam mendidik anak-anaknya?
 Tergantung tipe apa suami kita, kalau tipe suami itu hanya mencari nafkah dan urusan rumah adalah urusan istri, maka semakin kita tidak mampu mendidik anak, semakin tidak ingin terlibat, karena merasa menambah beban pikiran dia. Akhirnya cuek dalam kegalauan.

Tapi kalau suami tipe family man, melihat istri tidak mampu mendidik anak, akan semakin ingin melibatkan diri bahkan mendidik kita.

Dan siapakah sebenarnya yg harus mulai terlebih dahulu, apakah memang mesti dari seorang ibu dulu?
 Karena Anda yang melahirkan, maka jangan pernah bergantung pada siapapun dulu untuk mendidik anak, meski itu suami kita. Andaikata suami kita mau terlibat itu bonus keberkahan yang luar biasa.


Tangga pijakan ala IIP menuju Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga
Tangga pijakan ala IIP menuju Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga
Belajar dalam sebuah komunitas yang positif itu menyenangkan loh bunda.  Adrenalin rush terus dipacu, karena setelah ini otak harus diputar untuk mikir.  Ada nice homework dari tiap kuliah yang harus dikerjakan sesuai dengan konsep diri.  
tunggu postingannya setelah ini.

Moms, happy learning!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun