Atas berkembangnya isu-isu gerakan people power oleh sekelompok elit bangsa bersama dengan rakyat yang mendukungnya, muncul pula kekhawatiran ditengah-tengah masyarakat itu sendiri. Mereka cemas akan situasi yang terjadi jika people power melenceng dari gerakan aksi "protes keras", sehingga keadaan menjadi kacau dan aktivitas keseharian akan terganggu.
Masyarakat investor bisa ikut berdampak, mereka khawatir akan jaminan stabilitas dan mengancam investasi mereka. Pengalaman people power tahun 1998, memang tidak perlu disamakan dengan people power yang kemungkinan akan terjadi, tetapi paling tidak, pemerintah harus memberi kepastian rasa aman dan nyaman kepada seluruh rakyatnya bahwa pemerintah memastikan semua keadaan akan baik-baik saja.
Seruan gerakan people power memang semakin menambah riuh gaduh pemilu tetapi gerakan ini tidak boleh serta merta dianggap tabu atau menakutkan apalagi dihentikan rencana aksinya. Gerakan ini sebaiknya dipandang sebagai sebuah dinamika negeri yang benar-benar telah matang berdemokrasi, memberi tempat kebebasan rakyat untuk bersuara dan menghargai hak asasi manusia. Yang perlu dilakukan adalah proses pengawalan yang bukan saja dari pemerintah, tetapi rakyat, baik yang pro gerakan maupun yang tidak setuju dengan gerakan. Masing-masing hendaknya berfikir bahwa anak-anak bangsa sedang merayakan kehidupan demokrasi politik yang sebenarnya. Semoga bangsa ini selalu bersatu.
Novance Silitonga
Direktur Populus Institut