"gimana pak, saya dan keluarga saya ingin membuka usaha sembako akan tetapi dengan harga murah, apakah bapak bisa mendistibusikan sembakonya ke usaha kami pak?" ucap papa
"ohh bisa pak, tetapi bapak harus bayar dp dulu pak sebagai tanda bukti bahwa bapak menjadi pembeli sembako di perusahan saya agar dapat saya distribusikan sembakonya ke usaha bapak, gimana pak mau tidak?" ucap manajer tersebut
"baik pak saya akan bayar dpnya pak" ucap papa
Setelah mereka telfona selama 10 menit dan mereka pun sepakat bahka perusahan  tersebut akan mendistribusikan sembako tersebut pada esok harinta
Akhirnya setelah semuanya sudah setuju dan sudah deal dengan perusahaan tersebut kami pun mempersiapkan keperluan apa saja yang akan di pakai saat warung sembako murah kami buka, dan kami rencananya akan membuka warung sembako di teras rumah dengan konsep yang dimana nantinya sembakonya sudah kami paketkan agar dengan mudah kami menjualnya.
Setelah semuanya sudah siapkan, kami pun tinggal menunggu sembako tersebut tiba dan kami pun beristirahat untuk menyiapkan diri agar esok kita dapat menyiapkan sembako yang akan di jualkan kepada masyarakat.
Pada keesokan harinya sembako pun tiba jam 12 siang dan kami pun mengangat sembako tersebut ke teras dan papa pun melunasi pembayarannya agar berikutnya dapat mendistribusikan kembali sembakonya kepada kami.
Tetapi pas barang sembakonya tiba ada sebuah masalah yang terjadi dimana ada salah satu sembako yang rusak sehingga membuat keluarga kami marah sekali terhadap si pengantar sembako tersebut
"ini kok bisa rusak gini mas?" ujar papa
"waduh saya kurang tau pak, saya cuman anterin barang doang" ujar supir antar sembako
" yah terus gimana dong nih, coba telfon pemiliknya buat nanya kenapa bisa rusak gini, padahal saya udah bayar loh ini" ujar papa