Mohon tunggu...
Noris Yolanda
Noris Yolanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Ocean are my domain..

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kenalan Lebih Jauh dengan Gunung Berapi Bawah Laut, Fenomena Alam yang Menakjubkan dan Penuh Misteri.

2 Desember 2021   08:01 Diperbarui: 2 Desember 2021   14:44 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pergerakan lempeng tektonik yang terjadi pada lapisan bumi termasuk penyebab gunung meletus. Pergerakan tektonik yang terjadi pada struktur lapisan bumi di bawah gunung, misalnya gerakan lempeng. Gerakan ini dapat menyebabkan meningkatnya tekanan pada dapur magma dan pada akhirnya akan membuat magma tersebut terdorong ke atas hingga berada tepat di bawah kawah. Pergerakan tektonik ini juga akan menyebabkan suhu kawah meningkat secara signifikan. Naiknya suhu ini disebabkan karena naiknya magma hingga menuju tepat di bawah kawah. Selain itu, hal ini juga akan menyebabkan air tanah di sekitar kawah menjadi kering, hewan-hewan yang ada di gunung akan panik bahkan mereka akan turun gunung untuk menyelamatkan diri.

  • Deformasi Badan Gunung

Deformasi badan gunung adalah peningkatan gelombang magnet dan listrik. Dapat menyebabkan struktur lapisan batuan gunung yang dapat mempengaruhi bagian dalam seperti dapur magma menjadi tersumbat, akibat deformasi batuan penyusun gunung. Deformasi badan gunung dapat diketahui dengan analisa geometrik yang dilakukan menggunakan data hasil pengamatan yang terdiri dari pergeseran dan regangan. Pergeseran menunjukan perubahan arah dan besar deformasi dengan menggunakan data posisi dari dua waktu pengamatan yang berbeda. Sedangkan regangan menunjukan gerakan tubuh gunung api dan tekanan magma yang diperoleh dari hasil regangan.

  • Suhu Kawah Meningkat Tajam

Ketika suhu kawah meningkat lebih panas secara signifikan bisa menjadi penyebab gunung meletus. Selain itu, pada kondisi ini para hewan akan mulai khawatir mencari tempat pindah, lalu tanda lain dengan berkurangnya air tanah di sekitar gunung, hingga kering. Suhu panas ini sebagai tanda dari magma yang telah naik mencapai lapisan kawah paling bawah, kemudian mempengaruhi suhu kawah keseluruhan. Ketika aktivitas ini sudah terjadi, maka risiko terjadinya letusan gunung akan lebih tinggi.

Gunung berapi bawah laut juga bertanggung jawab atas pembentukan pulau, sebuah pulau baru terbentuk di Pasifik Selatan setelah gunung berapi meletus di Tonga. Pulau ini 500 meter dan terbentuk pada bulan Desember 2014, dengan gunung api Hunga Tonga. Ini menunjukkan sedimen, formasi batuan dan juga berbatasan dengan gunung api bawah tanah. Pada tahun 2013, letusan gunung berapi lain terlihat di Jepang, yang membentuk pulau lain saat bergabung dengan pulau besar Nashino-Shima. Banyak pulau di seluruh samudera di bumi, terutama Pasifik, telah terbentuk sebagai akibat dari aktivitas vulkanik.

Berdasarkan informasi dari Badan Informasi Geospasial [BIG] bersama sejumlah kementerian dan lembaga menelaah penemuan delapan dari ratusan gunung bawah laut di Indonesia. Koordinator Pemetaan Kelautan BIG Fajar Mugiarto mengungkapkan, delapan gunung bawah laut ini lokasinya berada di perairan barat Sumatera, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur [NTT].

Berikut delapan gunung bawah laut yang sudah ditelaah dan diajukan BIG untuk dapat masuk ke dalam Gazeter Republik Indonesia:

  1. Gunung Bawah Laut Maselihe di Sulawesi Utara
  2. Gunung Bawah Laut Naung di Sulawesi Utara
  3. Gunung Bawah Laut Kawio Barat di Sulawesi Utara
  4. Gunung Bawah Laut Roa di Sulawesi Utara
  5. Gunung Bawah Laut Pagai di perairan barat Sumatera
  6. Gunung Bawah Laut Baruna Komba di NTT
  7. Gunung Bawah Laut Ibu Komba di NTT, dan
  8. Gunung Bawah Laut Abang Komba di NTT

Fajar menjelaskan, delapan gunung tersebut masuk kategori gunung berapi. Namun menurut dia, guna memastikan apakah gunung api bawah laut itu aktif atau tidak, harus dikaji lebih lanjut oleh kementerian yang lebih berwenang. Penelaahan delapan gunung api bawah laut ini mengacu pada dokumen B-6 Standardization of Undersea Features Names dari International Hidrographic Organization [IHO]. Dari aspek geometri, delapan gunung yang ditelaah itu dapat dikategorikan sebagai gunung bawah laut karena memiliki ketinggian lebih dari 1.000 meter dan memiliki bentuk kerucut. Sedangkan untuk di luar negeri, ada 5 gunung berapi bawah laut yang cukup terkenal, yang pertama yaitu Gunung West Mata yang terletak di Samudra Pasifik yang lokasinya antara Fiji dan Samoa di NE Lau Basin, kemudian yang kedua adalah Gunung Loihi yang lokasinya di Hawai, yang ketiga adalah Gunung Seamount X di Amerika Serikat, kemudian yang keempat adalah Gunung Kick ‘Em, Jenny yang berlokasi di lepas pantai utara Grenada, sebuah negara di kepulauan Karibia, dan yang terakhir adalah Gunung berapi bawah laut Marsili yang terletak di Laut Tyrrhenian, Italia. Kelima gunung berapi bawah laut tersebut masih aktif hingga sekarang dan cukup menjadi perhatian bagi para peneliti gunung berapi bawah laut di seluruh dunia.

Daftar Referensi :

https://hot.liputan6.com/read/4435740/6-penyebab-gunung-meletus-tanda-tanda-dan-dampaknya-bagi-lingkungan diakses pada 27 November 2021 pukul 10.00 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_api_bawah_laut diakses pada 27 November 2021 pukul 9.00 WIB

https://www.mongabay.co.id/2021/07/05/gunung-api-bawah-laut-fenomena-alam-yang-masih-misteri/ diakses pada 29 November pukul 20.00 WIB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun