Mohon tunggu...
Nopian Teguh Susyanto
Nopian Teguh Susyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Janji Untuk Sebuah Kehormatan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menikmati Persib Vs Persebaya dari Atas Tribun

8 Maret 2019   09:33 Diperbarui: 8 Maret 2019   10:19 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah cukup lama saya tidak menonton Persib langsung di stadion, terakhir kali adalah saat Persib vs Persija di Liga 1 musim lalu. Pertandingan yang dramatis, namun diwarnai insiden kematian salahsatu supporter Persija, Selamat Jalan Haringga Sirla .

Setelah laga tersebut seperti yang kita ketahui bahwa Persib disanksi dengan cara yang sama sekali tidak adil, dihukum bermain tanpa penonton di luar Jawa, padahal kejadian pengeroyokan tersebut murni kriminal karena terjadi di luar gerbang stadion Gelora Bandung Lautan Api.  

Persib yang sedang ada di puncak klasemen dengan keunggulan 8 poin dari PSM Makassar pun akhirnya goyah karena sanksi tersebut dan hanya berada di posisi 5 klasemen Liga 1 musim lalu.

Sementara itu saya memilih tidak menonton perjuangan Persib di Piala Indonesia baik melalui TV maupun stadion dikarenakan Persib dan PSSI yang mengakali regulasinya sendiri saat memilih untuk memundurkan jadwal Persib vs Persiwa di leg ke-2 babak 32 besar kemarin. Bagi saya, Persib sudah tersingkir dari Piala Indonesia.

Akhirnya setelah sekian lama, saya datang kembali ke stadion untuk menonton Persib vs Persebaya (07/03) di lanjutan Grup A Piala Presiden 2019. Sebuah pertandingan yang besar namun dengan aura yang sangat baik, dikarenakan begitu akrabnya supporter kedua tim.

Dua jam sebelum pertandingan

dokpri
dokpri

Beratributkan polo dan jaket Persib, scarf Viking-Bonek dan berbekal beberapa cup air mineral serta tentunya tiket tribun timur seharga 60 ribu rupiah, saya berangkat menggunakan motor. Seperti biasa, di perjalanan iring-iringan Bobotoh (supporter Persib) sudah memadati ruas-ruas jalan. Di perjalanan pun begitu ramai teman-teman Bonek (supporter Persebaya), baik yang menaiki mobil, bus maupun tetap dengan tradisi mereka, estafetan.

Sesampainya di dekat Stadion Si Jalak Harupat, saya memarkirkan motor di rumah warga dekat stadion, cukup kaget karena sekarang ternyata harga parkir naik menjadi 15 ribu rupiah, padahal terakhir saya ke sana harga parkir masih 5 ribu rupiah saja, ya sudahlah mau bagaimana lagi.

Setelah itu saya berjalan ke gerbang timur stadion, menunggu hingga gerbang dibuka, dicek tiket dan barang bawaan, lalu masuk ke dalam tribun. Pemandangan di dalam stadion cukup unik, masih terlihat lengang, namun spanduk dukungan dari Bobotoh dan Bonek sudah terpasang dengan rapi, bahkan spanduk Bonek sangat banyak terlihat, khususnya di tribun barat dan utara.

Satu jam sebelum pertandingan

dokpri
dokpri
Satu per-satu tempat duduk mulai terisi dan penuh, wajar karena 26 ribu tiket pertandingan ini sendiri sudah habis sejak Senin (04/03). Begitu tingginya animo supporter dibarengi dengan prasangka buruk kepada panitia pelaksana (panpel), dikarenakan tiket sangat mudah habis bahkan hanya sesaat setelah pembukaan tiket di website official Persib dan juga melalui elevenia. 

Banyak Bobotoh yang menuding ada permainan antara panpel dan calo tiket, ya semoga hanya perasaan kami saja. Oh iya, dengar-dengar harga tiket tribun timur dibanderol dengan harga 250 ribu rupiah oleh para calo, luar biasa.

Sekitar jam 2 lebih, bus Persebaya dan Persib datang secara bergiliran dan parkir di sisi tribun samping utara dan samping selatan stadion diiringi dengan tepuk tangan supporter. Dilanjutkan dengan hiburan tarian dari maskot baru Persib, Prabu yang lucu dan menghibur. Setelah menari, Prabu serta maskot Persebaya, Zoro dan Jojo berkeliling stadion menyapa Bonek dan Bobotoh.

Beberapa saat kemudian pemain kedua kesebelasan mulai melakukan pemanasan, Persib masuk sebagai tim pertama yang melakukan pemanasan. Tidak terlihat wajah dari Srdan Lopicic yang saat ini sedang cedera, Alhamdulillaah hehehe.

Kejadian unik terjadi sekitar 30 menit sebelum pertandingan, Bonek yang masih terpencar-pencar dan berbaur dengan Bobotoh di tribun selatan, timur dan utara diminta panpel untuk pindah ke tribun VIP samping utara yang memang dari awal dialokasikan khusus sebagai tribun Bonek. 

Dengan arahan pentolan Bonek, Cak Agus, Bonek pun sebagian pindah ke tribun tersebut menggunakan tangga, sebagian lagi tetap berada di tribunnya masing-masing, berbaur dengan Bobotoh hingga akhir pertandingan.

Babak Pertama 

instagram.com/creativedivision93/
instagram.com/creativedivision93/
Kick off babak pertama dimulai, Bomber menampilkan korea kertas biru putih di tribun selatan, Viking di tribun timur dengan koreo "Satu Hati Berantas Mafia Bola", Ultras, Hooligan dan Casual tetap dengan gayanya masing-masing di tribun utara dan membentangkan bendera Persib dan Persebaya, sedangkan Bonek mengumandangkan anthemnya "Song for Pride" di tribun VIP samping utara.

Persib bisa menguasai jalannya pertandingan di 15 menit awal, namun selalu buntu. Pergerakan Ezechiel beberapa kali mengancam gawang Persebaya namun tak ada yang berbuah gol. Mereka akhirnya bisa mencetak gol di menit 31 melalui Erwin Ramdhani. 

Namun Persebaya mulai bangkit dan hanya berselang 5 menit setelah golPersib, mereka menyamakan skor melalui Jalilov, skor imbang 1-1 bertahan hingga babak pertama usai.

Tiga Puluh Menit Babak Kedua

instagram.com/bandungfootballfans73/
instagram.com/bandungfootballfans73/
Memasuki babak kedua, Viking kembali beraksi di tribun timur dengan koregrafi keduanya, kali ini koreo yang menggambarkan ikatan persaudaraan antara Bobotoh dan Bonek. Saling adu chant terjadi, begitu indahnya melihat pemandangan seperti ini.

Dari pertandingan sendiri, Persebaya tampil jauh lebih baik di babak kedua. Baru sekitar 5 menit babak kedua berjalan, Jalilov mencetak gol indah yang membuat Persebaya berbalik ungul 2-1. 

Permainan Persib benar-benar buruk di babak kedua ini, mengandalkan permainan di sayap, namun crossing-crossing yang dihasilkan jauh dari kata baik. Hal tersebut diperparah oleh pergerakan Ezechiel yang sudah bisa dimatikan oleh para pemain belakang Persebaya.

Lima Belas Menit Terakhir Babak Kedua

dokpri
dokpri

Permainan buruk Persib mencapai klimaksnya saat Irfan Jaya mencetak gol ketiga bagi Persebaya, lagi-lagi memanfaatkan kelengahan pemain belakang Persib. 

Hal yang tak terduga terjadi setelah gol ketiga Persebaya tersebut, Bobotoh yang nampaknya sudah sangat kesal dengan permainan Persib yang seakan tanpa proggres sejak melawan Persiwa di Piala Indonesia mulai melancarkan karakter tradisional mereka.

Bobotoh mulai menyoraki para pemain Persib dan meneriakkan chant "Persib Butut", yang dalam bahasa Indonesia berarti Persib Jelek, merujuk pada permainan Persib yang buruk pada pertandingan tersebut, sebuah chant  yang memang sering dilakukan oleh Bobotoh sejak dulu saat Persib bermain buruk untuk mengingatkan dan memotivasi para pemain.

Juga mulai terdengar chant "Ganti Radovic", sebuah chant khusus kepada pelatih Persib yang seakan kehabisan akal dan meramu Persib tanpa proggres yang berarti selama ini.

Persib sempat memperkecil kekalahan menjadi 3-2 lewat gol Frets Butuan, namun chant "Persib Butut" dan "Ganti Radovic" terus diperdengarkan oleh Bobotoh bahkan sampai 30 menit setelah pertandingan selesai.

Pasca Pertandingan

dokpri
dokpri
Hal yang buruk terjadi seusai laga, banyak Bobotoh yang masuk ke lapangan sekadar ingin memberikan motivasi kepada pemain Persib, namun dipukuli oleh pihak keamanan. Sayang sekali sebenarnya melihat pemandangan tersebut, pemandangan yang cukup sering saya lihat. 

Tindakan berlebihan pihak keamanan tersebut malah memicu supporter lain yang masih berada di tribun dan yang sejak awal babak kedua memadati sentel ban stadion untuk meneriakkan chant-chant kasar kepada pihak keamanan dan melempari mereka dengan botol minuman, flare dan beberapa bangku stadion.

Hal tersebut juga memantik keributan antar supporter di sentel ban tribun utara, setelah bertanya-tanya, diduga karena adanya provokasi dari salahsatu komunitas Persib, Casual, kepada Bonek dan Hooligan di tribun utara. Entah benar atau tidak, namun memang perlu diakui bahwa salahsatu komunitas supporter Persebaya, Green Nord punya hubungan yang tidak terlalu baik dengan Casual.

Ya, semoga masalahnya cepat selesai yah. Jangan sampai mengganggu hubungan Bobotoh dan Bonek yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

Akhirul Kalam, saya berharap Persib segera berbenah. Cacian dan kritikan kepada Persib adalah tanda cinta kami yang sangat besar kepada kalian.

Masih ada slot sisa satu pemain asing Asia, tolong dimaksimalkan. Kalau boleh ya Lopicic coret saja, dia sudah habis dan tidak pantas bermain untuk Persib, lebih baik cari playmaker asing yang lebih baik. 

Untuk Radovic, kami tahu Persib sedang berproses, tapi berhentilah memberikan statement-statement yang tidak perlu di media. Kalau kamu tidak tahan dengan pressure kami lebih baik kembali saja ke Montenegro atau mundur dan tetap menjadi direktur teknik Persib seperti dulu.

Bangkitlah, Persib!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun