Mohon tunggu...
Noorhani Laksmi
Noorhani Laksmi Mohon Tunggu... Administrasi - writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

http://noorhanilaksmi.wordpress.com FB : Nenny Makmun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

I See It!

26 Agustus 2018   16:57 Diperbarui: 26 Agustus 2018   17:30 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan sepertinya usaha Nadya untuk mengajak Raza tak berhasil. Saat mulai kelas dengan sambutan Bu Laida sebagai wali kelas, Raza lebih banyak bengong, sesekali tersenyum tapi saat pandangan matanya berkeliling dia tiba-tiba mengkerut. Entahlah apa yang dilihatnya.

Jam 09.00 saatnya menjalankan rutinitas untuk sholat dhuha berjamaah, namanya anak-anak kelas satu SD untuk mengantri wudhu yang ada dorong-dorongan walau bu Laida sudah meminta untuk tenang mengantri.

Satu persatu masuk dan saat giliran Raza dia tiba-tiba mencengkram Nadya erat-erat,"Noooo, I don't want to go in here! Pleaseeee. Gak mauuuu ... ada ... ada!"

Tapi demi sebuah kedisiplinan, Bu Laida tent saja meminta bantu Bu Nadya memaksa Raza untuk masuk dan berwudhu seperti teman-teman lain.

Hingga Raza meronta-ronta masuk ke kamar mandi dan berwudhu seadanya lalu dia lari keluar sambil berteriak, "Ada monsterrrrrr ..."

Yang disambut gelak tawa teman-teman yang lain dan membuat Bu Laida tersenyum berkomentar,"Ada saja alasan anak untuk males berwudhu kena air."

Dan sampai siang Raza tidak mau mendekat kamar mandi di kelas, saat dia ingin ke belakang Bu Nadya mengajaknya ke kamar mandi di lain ruang.

***

"Hah hari pertama melelahkan ya Nad," kata Hilda saat anak-anak sudah usai pulang sekolah.

"Iya Hil, kamu juga memegang Zara anak diagnosa asperger,"lanjut Nadya.

"By the way aku baru mendapat informasi, kalau kelas yang kita pakai sekarang dulunya memang ruang mayat," info Hilda yang membuat Nadya mengernyitkan muka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun