Mohon tunggu...
Nonna Naftalie
Nonna Naftalie Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Seberapa Kuatkah Tubuh Kita untuk Mencapai "Finish Line"?

24 Oktober 2017   20:42 Diperbarui: 24 Oktober 2017   22:16 2005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image result for marathon runner


Sekarang ini sedang marak olahraga berupa lari marathon, tidak jarang ditemui event-event internasional ataupun nasional olahraga lari marathon, peminatnya pun banyak mulai dari kalangan anak muda hingga orang tua, dari para pelari amatir hingga pelari-pelari yang profesional. Tapi apakah setiap orang memiliki kemampuan lari marathon yang sama, dalam artian masyarakat umum bisa berlari marathon seperti pelari profesional? Lalu, apakah tubuh mampu menyelesaikan track marathon tanpa persiapan? 

Saat berlari, bagian tubuh yang bekerja tidak hanya kaki tetapi juga dibantu oleh badan, tangan, dan lainnya. Mari kita bahas satu per satu. Sebelum menuju ke anggota badan, kita membahas jaringan yang berperan penting dalam lari, yaitu : Jaringan otot. Otot sendiri dibagi menjadi tiga jenis, ada otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Otot polos berada di organ-organ pencernaan yang berkontraksi secara tidak sadar dan lambat dalam berkontraksi, hal ini menyebabkan otot tidak cepat lelah. 

Otot jantung, sesuai namanya adalah otot yang berada di jantung digunakan saat jantung memompa darah, otot ini juga kontraksi secara tidak sadar. Sedangkan yang terakhir adalah otot lurik, otot lurik merupakan otot yang melekat pada rangka dan merupakan alat gerak aktif. Otot lurik berkontraksi menurut kehendak atau secara sadar dan kecepatan dalam berkontraksinya cepat sehingga menyebabkan cepat lelah. Jadi saat berlari kita, yang paling banyak berperan adalah otot lurik. Selain otot, yang pasti anggota tubuh kita juga banyak yang bergerak, kaki, tangan, dan badan semua bergerak saat kita berlari. 

Gerakan lengan digunakan untuk penyeimbang gerakan lari. Tekukan 90 derajat, lalu ayunan lengan tanpa mengubah sudut akan menjadi alat penyeimbang gerakan kaki. Gerakan putaran badan bagian atasa juga membantu menstabilkan tubuh dan memberi kekuatan gerak ekstra pada kaki, tetapi intensitas putaran tidak boleh terlalu besar agar tidak menguras terlalu banyak tenaga. Yang terpenting adalah gerakan kaki, pola langkah yang pendek dan tidak terlalu cepat memberikan dorongan yang cukup tanpa melelahkan kaki. Selain itu juga posisi injakan kaki yang tidak terlalu lama menginjak permukaan tanah juga membuat berlari semakin cepat.

Apa saja hal-hal yang mempengaruhi kecepatan dan waktu tempuh pada saat lari marathon?  Yang pasti daya tahan atau endurance sangat diperlukan ketika lari marathon, karena kegiatan lari ini membutuhkan daya tahan tubuh yang baik untuk menempuh jarak puluhan kilometer dalam menempul satu kali track lari marathon. 

Lari dengan jarak yang jauh itu memerlukan koordinasi tenaga, kerja otot (otot jantung dan otot lurik), dan pernapasan yang baik dan juga dituntut untuk memiliki kapasitas paru-paru dan jantung yang optimal untuk bernapas mengambil dan mengeluarkan oksigen agar tidak terjadi cidera yang fatal saat berlari. Selain itu lari dengan jarak yang jauh dalam catatan waktu singkat memerlukan suplai energi yang lebih banyak dari kebutuhan energi normal. 

Selain itu tubuh juga memerlukan suplai air yang banyak karena saat berlari tubuh mengeluarkan cairan berupa keringat sehingga, jangan sampai kehabisan atau kekurangan cairan dalam tubuh, jadi minumlah air yang cukup saat berlari tetapi juga jangan sampai tubuh kelebihan air akibat minum air yang berlebihan saat berlari karena bisa mengakibatkan keringat yang keluar banyak sehingga menyebabkan natrium juga keluar. Untuk memiliki kemampuan berlari diatas rata-rata orang normal atau pemula dan memiliki catatan waktu singkat harus dilatih dengan melakukan latihan rutin agar tubuh terbiasa dengan kondisi saat melakukan lari marathon.

Berikut ini beberapa cara untuk membiasakan kerja tubuh saat berlari marathon, 

  • Latihan otot dasar dengan cara melakuakan push-up, sit-up, dan atau back-up. Latihan ini bukan hanya untuk melatih otot tangan tapi juga otot perut dan dada yang ikut berkontraksi selama marathon karena otot pernapasan digunakan dalam pernapasan (exhale-inhale) dalam berlari, latihan ini berguna untuk memperkuat otot inti yang berperan penting dalam olahraga lari. 
  • Latihan beban otot kaki, otot kaki adalah tumpuhan penting dalam olahraga ini. Otot kaki yang kuat membuat kemampuan lari kita lebih cepat. Untuk melatih otot pada kaki dapat dilakukan dengan hal-hal sederhana misalnya, lompat tangga, squat-stand, dan lainnya. 
  • Latihan napas, latihan ini dilakukan dengan menarik napas sedalam-dalamnya hingga dinding dada terasa kencang, lalu hembuskan hingga paru-paru sekempis mungkin. Latihan ini melatih kemampuan paru-paru untuk menampung oksigen yang banyak. 
  • Latihan lari jarak jauh, merupakan latihan untuk membangun ketahanan tubuh dengan cara berlari sejauh-jauhnya dengan jarak yang tubuh kita mampu. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan jangkauan lari dengan langsung berlari hingga jarak terjauh yang bisa kita lampaui. Kegiatan ini juga merupakan pembiasaan diri akan bagaimana keadaan saat di balapan nanti, teknik lari, dan cara minum. 
  • Latihan kecepatan, melatih kita dalam meningkatkan kecepatan berlari. Latihan ini bisa dilakukan dengan cara lari interval, lari tempo, dan hill repeat. Ketiga latihan tersebut dapat dikombinasikan dalam sekali latihan. Asupan gizi, gizi diperoleh dari makanan yang kita makan sehari-hari, untuk melakukan marathon diperlukan energi dan asupan gizi yang besar untuk meningkatkan stamina karena saat berlari kita dituntut untuk menyelesaikan track yang panjang dengan catatan waktu tertentu.  
  • Pola istirahat, istirahat yang teratur dan efektif membantu tubuh untuk cepat pulih setelah berolahraga berat. Saat beristirahat tubuh harus dalam kondisi yang santai.

Saat berlari marathon, seorang pelari juga memiliki regulasi atau peraturan agar tidak mudah lelah dan tidak mengalami cidera saat berlari. Strategi dalam lari marathon juga meningkatkan ketahanan tubuh, yaitu untuk pemula dapat dilakukan dengan lari-jalan-lari. Hal ini membuat tubuh menjadi lebih stabil saat berlari. Postur tubuh juga mempengaruhi kondisi saat berlari, tubuh harus nyaman dan ringan dengan posisi bahu yang tegak dan agak jatuh ke belakang agar memudahkan paru-paru terbuka sehingga dapat secara mudah bernapas. Jarak tempuh dapat ditingkatkan dengan cara menurukan kecepatan.

Dengan latihan-latihan dan tips-tips di atas, kita semua bisa mengetahui bahwa setiap orang normal sebenarnya bisa melakukan olahraga lari marathon. Awalnya semua orang adalah pemula, mereka dapat menjadi pelari profesional karena latihan yang rutin serta memiliki komitmen keras. Menurut penelitian pelari marathon pemula membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 4 jam untuk menyelesaikan sekali putaran track marathon dengan selamat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun