Mohon tunggu...
Frediyanto Hendrayani
Frediyanto Hendrayani Mohon Tunggu... Lainnya - aku adalah aku

Aku hanyalah debu dialas kakiMU, bagaimana bisa aku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bisakah Kamu Mengampuni?

28 November 2021   23:47 Diperbarui: 28 November 2021   23:56 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tokoh terakhir adalah Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok. Terus terang, saya tidak mengenal Ahok secara pribadi. Saya tidak punya hubungan darah dengan Ahok. Saya juga tidak memilih Ahok saat Pilkada DKI (jelaslah, saya kan bukan warga Jakarta). Tapi bagi saya Ahok ini adalah sosok yang mampu mengupayakan sifat pengampun hadir dalam dirinya. Ketika begitu banyak orang marah, benci hingga ada yang ingin membunuh dia, Ahok yang dikenal tegas dan keras ini justru menerima semua yang terjadi pada dirinya dan mengampuni semua orang yang membenci dia.

Dalam hidup, saya dan anda semua bisa melihat bahwa lebih mudah bagi kita untuk membenci orang lain daripada mengampuninya. Menjadi pribadi yang mampu mengampuni itu memang sulit, tapi jika kita mau terus mengupayakan sifat pengampun itu, maka hidup kita akan menjadi semakin dekat dengan Allah, karena Allah itu adalah Allah yang maha pengampun. Sebaliknya, menjadi pembenci itu mudah dan jika kita terus mengupayakan sifat itu tertanam dalam diri kita, maka hidup kita pun akan semakin menjauh dari Allah karena membenci itu bukanlah sifat Allah. 

Oleh karena itu, jika nanti ada yang tersinggung dan dan marah dengan tulisan saya ini, maka saya mohon dengan sangat ampunilah saya, karena ada petuah bijak yang mengatakan "jika kamu bisa mengampuni orang lain, maka itu berarti kamu sudah bisa melihat wajah Allah dalam diri orang lain". Mengampuni akan membuatmu lebih dekat dengan Allah, karena Allah sendiri adalah maha pengampun dan pengasih lagi maha penyayang. Maha besar Allah atas segala ciptaanNYA. Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun