Mohon tunggu...
Noncik Langgur
Noncik Langgur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Membaca dan Menulis. Menulis dan membaca

Apa Yang Engkau Tidak Tahu Tahulah Engkau Bahwa Engkau Tidak Tahu. Wae Keram.Id

Selanjutnya

Tutup

Diary

Unique Stories of The Women's Sincere

14 Mei 2022   10:17 Diperbarui: 14 Mei 2022   10:45 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar. Profile picture. Com

Dear you

Perempuan yang saya kenal seperti ibu, karena engkau cantik apapun bentuk wajahmu. Selagi engkau perempuan yang saya kenal engkau tetap cantik karena itulah hakikat perempuan. tidak perlu merubah apa pun dari dirimu agar disukai orang, karena orang yang tulus menyukaimu tidak akan mempermasalahkan penampilanmu. engkau boleh cantik dengan cara sendiri, jika menurutmu hitam itu cantik maka engkau tidak perlu putih, jika menurutmu keriting itu cantik, maka engkau tidak memerlukan untuk meluruskan rambutmu. memperindah diri sebagai bentuk syukur mu kepada Tuhan boleh saja engkau lakukan. Engkau perempuan akan tetap cantik dalam setiap cerita hidup saya, ini bukan hanya soal fisik yang bisa berubah kapan saja, tetapi cara hidup yang engkau lakukan di setiap hari. 

Kisah ini berada dari pertemuan yang tidak sengaja namun susah untuk melupakan. Namanya "maaf saya tidak cantumkan nama, setidaknya engkau merasa" engkau adalah sosok perempuan yang saya kenal di kos-kosan teman, kebetulan pertemuan kami berdua disebut statusnya sama sebagai tamu, tetapi dia bertamu di kamar sebelah tetangga kamarnya saya punya kawan perempuan. 

Awal pertemuan kami berdua itu satu Tahun yang lalu, saya ingat betul hari itu pas hari minggu pukul 15:30 WIT. Kalua cerita tentang hari minggu, Ia tahu saja anak kos pasti pergi cari suasana baru, melepas penat, sering pengalaman, dan tujuan utamanya itu pergi ngopi. Disini targetnya itu sudah pasti teman perempuan, dengan alasan yang pasti di sana banyak bunga yang menghiasi mata sehingga bisa membuka dengan leluasa-luasnya sembari menebar senyum walaupun hanya datang cari muka. 

Sore itu kami duduk sembari menikmati secangkir kopi sambil berdiskusi dengan perempuan-perempuan hebat yang selalu saya bangga dalam setiap cerita hidup saya. Mereka adalah perempuan-perempuan yang setia mendengar semua cerita saya, kalau saya ada masalah dalam hal apapun baik dalam hal pekerjaan, pacaran dan lain-lain. 

Mereka harus memberi koreksi atas apa yang saya lakukan, atas keputusan apa yang saya ambil dalam hal apa pun. Bakan kalau saya sedang pendekatan dengan seseorang perempuan, saya ajak perempuan itu kalau malming bukan pergi di kafe ataupun di tempat nongkrong yang ramai di pinggir pantai, tidak. 

Tapi saya ajak perempuan itu keluar pergi pesiar di mereka punya kos saja, dengan tujuan utamanya itu  mereka harus tahu persis tetang itu perempuan kalua mereka tidak suka, berarti saya harus bisa lepas itu perempuan.

 Dulu saya pernah pernah mengenal perempuan dan mereka tidak suka dengan itu perempuan. Terus setelah sekian lama saya menjalin hubungan perempuan itu dan banyak pengorbanan untuk perempuan tersebut, tidak sampai tahunan perempuan itu kasih putus saya dari situ saya percaya sekali dengan pilihan dari ketiga teman perempuanku the best mereka.

Kita lanjut, ke cerita perempuan itu.

Ditengah percaya yang begitu hangat, seru, bahagia, dan nyaman di dengan. Cerita yang di iringi dengan senyuman bahkan ketawa sampai terbahak-bahak, sampai tetangga kamar itu marah dengan kami, karena merasa terganggu. Setelah itu volume suara pun mulai menurun cerita juga tidak begitu bar-bar. 

Pada saat itu ada seorang yang lewat di depan kamar kos, respon saya punya mata cepat sekali kalua melihat seorang perempuan, iaa wajar laki-laki normal pasti mengalami itu. 

Ketika perempuan itu lewat di kepala saya penuh dengan pertanyaan, siapa perempuan tersebut, dari mana perempuan tersebut, dan begitu besar hasrat untuk mencaritahu tentang perempuan itu?. Mulai saat itu topi pembicaraan saya mulai mengalihkan dari pembicaraan sebelumnya, saya mulai menanyakan tentang perempuan itu, dari mana asalnya, dan siapa namanya?. Dan teman-teman saya kaget dengan pembicaraan saya, iaa wajar kalau kaget kenapa tiba-tiba menanya tentang perempuan itu. 

Sebagai teman baik dan tahu kemauan saya sudah pasti mereka mengerti maksud dari saya bertanya tentang itu perempuan, satu dari teman saya setuju sekali kalau perempuan itu kenal dengan saya. Karena dia tahu bagaimana perempuan itu dan bagaimana latar belakang perempuan tersebut, dia tahu semu. Karena dia juga kawan baik dengan perempuan itu dan temannya perempuan itu juga teman baik dengan dia. 

Saat itu saya minta masukan dari mereka untuk mengenal perempuan itu dan mereka setuju, tapi saya bingung bagaimana cara kenalnya. Lalu mereka memberi saran untuk mengenal sendiri dan mereka memanggil perempuan itu untuk duduk ngopi dengan kami, sebagai laki-laki pasti pede dan harus maulah. setelah itu mereka panggil dan perempuan itu datang dengan temannya, saya melihat perempuan itu penuh kasi sayang dengan sapaan senyum yang begitu indah pada mulutnya dan lesung pipi yang menghiasi wajah perempuan itu. 

Saya melihat sosok perempuan yang anggun, cakap, dan cantik tentunya. saya sorong tangan mengenal dengan perempuan itu dia kasi tahu nama, dari situ aku mengetahui namanya yang indah yang selalu menyimpan dalam dalam imajinasi saya. selesai minum kopi  malam pun menyapa sayapun bergegas pulang, sampai di kos saya terus berfikir tentang perempuan itu dalam benak saya selalu ada wajahnya yang terlintas. saya duduk sejenak dan mulai mengumpulkan ide bagaimana saya bisa mengenal lebih dalam dengan perempuan itu. Dan akhirnya saya mendapatkan nomor telfonnya, mulai saat itu kami berdua komunikasinya lebih intens. 

Dari awal kami mengenal saya belum tahu persis tentang dirinya, setelah beberapa bulan berjalan dalam hubungan yang tidak pasti. Apakah teman atau lebih dari sekedar teman "PACARAN", pertanyaan itu selalu hadir dipikiran saat saya berkomunikasi perempuan itu. Baik itu pertemuan tatap muka ataupun lewat sosial media, saya juga berpikir apakah dia merasa seperti apa yang saya rasakan.

Baru awal bulan kemarin saya betul-betul merasakan  kehadiran seseorang  yang menambah kebahagian dalam kehidupan saya, sosok perempuan yang mengubah resa menjadi tawa dan keterpurukan menjadi semangat yang berkoar dalam diri saya. karena nasihat yang engkau bisikan kepada saya adalah satu-satunya nasihat yang benar, tepat dan cocok untuk pribadi saya. tidak ada yang lebih mengenal diri saya selain Bapa dan Mama dan dirimu. Bahkan engkau lebih akrab dari Ibu saya!  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun