Mohon tunggu...
Novi Kurniasih
Novi Kurniasih Mohon Tunggu... Penulis - Penulis artikel Penulis buku ebook kumpulan puisi berjudul Senja di Purbalingga

menebarkan kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

4 Cara Membangun Rumah Tangga yang Harmonis

14 Juli 2020   18:42 Diperbarui: 9 Agustus 2020   14:26 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak dari kita yang sering ingin tahu bagaimana caranya membangun rumah tangga yang harmonis dan jauh dari konflik.  Tak jarang kita akan mencari tahu lewat membaca berbagai buku tentang pernikahan bahkan mengikuti seminar-seminar pernikahan.

Membina rumah tangga yang harmonis memang tak mudah. Meskipun kita telah melahap berbagai macam buku tentang pernikahan, terkadang masih saja banyak masalah rumah tangga yang baru kita temui. 

Masalah yang kita hadapi terkadang jauh berbeda dengan apa yang sudah kita pelajari di seminar maupun buku-buku pernikahan. Pengalaman hidup nantinya yang akan mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa dalam menyikapi masalah rumah tangga. 

Selain itu ada beberapa hal penting yang wajib selalu kita pegang dengan konsisten, agar kita dapat meminimalisir problem yang terjadi dalam rumah tangga kita. 

Sehingga nantinya kita dapat membangun rumah tangga yang harmonis. Keempat hal tersebut diantaranya:

1. Menyadari betul niat dan komitmen dalam berumah tangga

Sebelum kita menikah, sesadar-sadarnya kita wajib memiliki niat dan komitmen yang kuat untuk bersama membangun rumah tangga dengan pasangan kita. Begitu juga setelah menikah, niat dan komitmen tersebut haruslah selalu diperbaharui dan dikuatkan kembali.

Jika masalah menerpa tanyakan kembali pada hati kita komitmen yang dulu disepakati bersama. Masih maukah berkomitmen hidup bersama hingga menua. 

Masih mempunyai niat yang kuatkah untuk bersama hingga maut memisahkan. Terkadang perceraian terjadi karena kita sudah tak mau lagi berkomitmen bersama.

Saat suasana rumah tangga tak lagi harmonis, ingat kembali janji kita kepada Tuhan. Tengok kembali niat kita bukan hanya untuk kebaikan pasangan kita, tapi juga memenuhi janji kepada Tuhan, mendapatkan pahala dan kebaikan dunia akhirat.  

Saat kita mengingat Sang Pencipta disitulah kekuatan akan tercipta. Kekuatan yang membuat diri kita bisa terus bergerak walau terasa berat dan rapuh.

2.  Menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan

Kunci dari sebuah hubungan adalah komunikasi yang baik. Entah itu pasangan, pertemanan, atasan bawahan bahkan hubungan orangtua dan anak. 

Untuk membangun rumah tangga yang harmonis kita perlu menciptakan komunikasi dua arah yang baik. Pandai-pandailah berkomunikasi dengan pasangan. 

Sesuaikan cara berkomunikasi kita dengan pasangan dan temukan cara berkomunikasi yang terbaik tanpa saling mendominasi dan mencurigai. 

Pahami karakter dasar pasangan masing-masing. Hal tersebut akan menentukan bagaimana memilih cara berkomunikasi yang tepat.

Misalnya saja seorang berkarakter introvet tentu akan berbeda cara berkomunikasinya dengan orang yang ekstrovet. Sangat sulit mengharapkan keterbukaan pada seseorang yang terbiasa tertutup. 

Disitulah kita dituntut untuk menemukan gaya komunikasi yang relevan tanpa harus memaksakan pasangan untuk menjadi orang lain atau kehilangan jati diri.

3. Menghargai setiap proses dan kebaikan sekecil apapun itu

Kadangkala kita temui banyak kekurangan pada pasangan. Seorang yang baik tentu akan mencoba mengurangi kebiasaan buruk yang mengganggu tersebut. 

Namun terkadang kita terlalu tidak sabar dan terburu-buru ingin melihat sebuah perubahan. Sering kita terbutakan oleh sebuah tuntutan kesempurnaan pasangan kita. Tanpa kita mau menghargai jerih payah pasangan yang mau sedikit berubah. 

Memang perubahan itu mungkin kecil, tapi kita patut mengapresiasi perubahan baik itu. Menghargai proses berubahnya pasangan menjadi lebih baik, walaupun perubahan itu amat sedikit.

Hargai setiap usaha pasangan kita. Jangan terlalu sibuk melihat kekurangannya. Hingga lupa melihat proses perubahannya yang sedikit itu.

Harus kita tanamkan pada diri kita, bahwa tak ada pasangan yang sempurna, yang ada adalah pasangan yang mau menerima ketidaksempurnaan pasangan masing-masing.  

Akhirnya kita akan menjadi manusia yang terbiasa menghargai proses dari pada hasil. Kita juga akan terbiasa menghargai hal sekecil apapun itu dalam hidup kita.

4. Menjadi pasangan yang saling mengalah

Cara membangun rumah tangga yang harmonis pada poin ke empat adalah saling mengalah.  Mengalah tidaklah buruk, karena pernikahan bukanlah sebuah kompetisi. 

Tak ada salahnya dengan mengalah agar masalah tidak semakin ruwet. Saling mengalah dan mencoba bersikap bijak dan dewasa. Tidak selalu menuntut pasangan untuk selalu memuaskan atau membahagiakan kita.

Terkadang kita sendiri yang perlu menciptakan kebahagiaan dan keharmonisan itu. Kita sendiri yang perlu menciptakann ketenangan dan kedamaian itu. 

Jangan selalu menuntut pasangan untuk melakukannya. Jadilah pasangan yang saling memahami, melengkapi dan mengisi. Menanamkan rasa memberi lebih baik dari pada diberi.

Itulah tadi 4 cara membangun rumah tangga yang harmonis. Pernikahan adalah perjalanan terpanjang dari fase kehidupan kita. Tak akan ada habisnya untuk selalu saling belajar menjadi pasangan yang lebih baik dari sebelumnya. 

Teori memang tak sesulit mempraktekannya. Namun kita dituntut untuk mau mencoba sedikit-demi sedikit. Mengaplikasikannya perlahan tapi pasti. 

Menjadikan rumah tangga benar-benar sebagai sarana untuk pendewasaan diri bukan sarana untuk saling melukai hati. Selamat berjuang dan berproses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun