Kucing: "Turunan Ular" yang Diam-diam Masuk Akal?
Pernah dengar teori iseng bahwa kucing adalah keturunan ular? Sekilas kedengarannya ngawur. Tapi kalau kita perhatikan lebih dalam, ternyata ada beberapa kesamaan mencolok antara kucing dan ular yang bikin teori ini terasa masuk akal setengah bercanda.
1. Mata yang Mirip
Coba perhatikan mata kucing saat mereka menatap fokus: pupilnya bentuk vertikal --- satu garis tipis ke atas dan bawah.
Menariknya, ular juga punya bentuk pupil yang sama. Ini bukan kebetulan.
Fungsi pupil vertikal adalah untuk mengatur cahaya dengan presisi, membantu berburu di kondisi gelap. Baik ular maupun kucing adalah predator yang aktif malam hari, jadi bentuk mata ini adalah hasil adaptasi evolusi yang serupa, walau mereka berbeda jauh di pohon keluarga hewan.
Uniknya, kerabat kucing yang lebih besar seperti singa, harimau, dan cheetah justru punya pupil bulat. Ini karena mereka berburu di siang hari di area terbuka, sehingga butuh tipe penglihatan berbeda dibanding kucing rumahan yang mengendap-endap di malam hari.
2. Gerakan Licin dan Mengendap
Selain mata, cara bergerak kucing juga sering bikin kita teringat pada ular.
Kucing bisa merunduk rendah, mengendap licin, dan menyerang dengan lompatan cepat.
Gerakan mereka super fleksibel, mirip ular yang menyusup di tanah sebelum menyerang mangsanya.
Ini adalah bagian dari teknik berburu alami mereka, diwarisi dari nenek moyang kucing liar yang bertahan hidup dengan cara berburu diam-diam.
3. Mangsa Favorit: Tikus
Satu lagi kesamaan yang cukup "mengagetkan" --- tikus adalah makanan favorit kucing dan ular.
Ular sering berburu tikus untuk makan malam, dan kucing juga dikenal sebagai pembasmi tikus alami sejak zaman kuno, terutama di Mesir Kuno.