Mohon tunggu...
Lala
Lala Mohon Tunggu... Penulis

Suka nulis, suka mikir, kadang overthinking tapi produktif. Pernah ikut kursus psikologi dari Yale dan Mini MBA dari IBMI Berlin—karena belajar itu seru, apalagi kalau bisa dibagi. Sempat tercatat di Asian Book of Records, alhamdulillah bukan karena hal viral. Di Kompasiana, saya nulis buat ngobrol—dengan diri sendiri dan siapa pun yang nyempetin baca.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pulau Ubin : Desa Terakhir di Singapura

3 Maret 2025   22:25 Diperbarui: 3 Maret 2025   22:25 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sangka di balik gemerlapnya gedung pencakar langit dan modernisasi Singapura, masih ada satu desa yang bertahan dengan kehidupan tradisionalnya? Pulau Ubin, satu-satunya kampung yang tersisa di Singapura, menawarkan pesona alam, ketenangan, dan nostalgia masa lalu.

Pulau Ubin: Seperti Kembali ke Masa Lalu

Jika kamu mencari pengalaman yang berbeda di Singapura, Pulau Ubin adalah jawabannya. Begitu menginjakkan kaki di sana, rasanya seperti kembali ke masa lalu, ke era ketika kehidupan masih sederhana. Rumah-rumah kayu dengan atap seng, jalanan berbatu, dan penduduk yang masih mengandalkan sepeda atau berjalan kaki untuk berpindah tempat---semua ini menciptakan suasana unik yang tak akan kamu temukan di pusat kota Singapura.

Sumber : Wikipedia
Sumber : Wikipedia

Nama Ubin, yang berarti "ubin" dalam bahasa Melayu, berasal dari sejarah pulau ini sebagai tambang batu granit. Dahulu, batu-batu dari Pulau Ubin digunakan untuk membangun beberapa infrastruktur penting di Singapura. Namun, kini tambang-tambang itu sudah lama ditinggalkan, dan Pulau Ubin berubah menjadi surga bagi para pencinta alam dan petualang.

Sumber : https://travellingtam.com/is-pulau-ubin-safe/
Sumber : https://travellingtam.com/is-pulau-ubin-safe/

Apa yang Bisa Kamu Lakukan di Pulau Ubin?

  1. Jelajahi Chek Jawa Wetlands
    Ini adalah salah satu ekosistem paling beragam di Singapura. Kamu bisa berjalan di jembatan kayu yang melintasi hutan bakau, melihat kehidupan laut di perairan dangkal, atau bahkan bertemu dengan burung enggang langka.

  2. Bersepeda Keliling Pulau
    Salah satu cara terbaik untuk menikmati Pulau Ubin adalah dengan menyewa sepeda dan menjelajahi setiap sudutnya. Trek sepedanya menantang, tetapi pemandangan yang ditawarkan sangat sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.

  3. Menikmati Suasana Kampung
    Mau merasakan Singapura sebelum modernisasi? Di sini, kamu masih bisa melihat sumur tradisional, rumah-rumah panggung kayu, dan penduduk yang hidup dengan ritme yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan hiruk-pikuk kota.

  4. Mengamati Satwa Liar
    Dari monyet ekor panjang hingga babi hutan, Pulau Ubin adalah rumah bagi berbagai spesies satwa liar. Jadi, jangan heran jika tiba-tiba kamu bertemu dengan mereka di tengah perjalananmu!

Pulau Ubin dan Pelestariannya

Pemerintah Singapura sadar bahwa Pulau Ubin adalah bagian penting dari sejarah dan ekosistem negara ini. Oleh karena itu, banyak upaya dilakukan untuk melindungi keaslian pulau ini. Tidak ada pembangunan besar-besaran, dan aturan ketat diterapkan untuk menjaga keindahan alam serta kehidupan penduduk lokal.

Mitos dan Cerita Mistis di Toa Payoh

Selain Pulau Ubin yang menawarkan suasana pedesaan, ada satu tempat di Singapura yang dikenal memiliki sisi mistisnya sendiri: Toa Payoh.

Toa Payoh adalah salah satu kota tua di Singapura, yang dulunya merupakan daerah rawa sebelum dikembangkan menjadi kawasan pemukiman pada tahun 1960-an. Meski kini telah menjadi kota modern, cerita-cerita mistis tetap melekat pada daerah ini.

Beberapa penduduk Toa Payoh masih percaya pada hal-hal gaib dan sering melakukan ritual tradisional untuk menghormati roh leluhur. Ada juga kisah tentang blok apartemen tertentu yang dianggap berhantu karena sejarah kelam di masa lalu. Bahkan, beberapa tempat di Toa Payoh sering digunakan untuk praktik feng shui dan ritual pemanggilan roh.

Kesimpulan

Singapura memang identik dengan modernitas, tetapi di balik semua itu, masih ada tempat-tempat yang mempertahankan sejarah, tradisi, dan bahkan sisi mistisnya. Pulau Ubin adalah bukti bahwa kehidupan kampung masih bisa bertahan di tengah kemajuan zaman, sementara Toa Payoh mengingatkan kita bahwa kepercayaan akan dunia gaib masih hidup di hati sebagian penduduknya.

Jadi, kalau kamu ingin melihat sisi lain dari Singapura yang tak hanya tentang belanja dan wisata perkotaan, mungkin Pulau Ubin dan Toa Payoh bisa jadi destinasi berikutnya dalam perjalananmu!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun