Siapa sangka di balik gemerlapnya gedung pencakar langit dan modernisasi Singapura, masih ada satu desa yang bertahan dengan kehidupan tradisionalnya? Pulau Ubin, satu-satunya kampung yang tersisa di Singapura, menawarkan pesona alam, ketenangan, dan nostalgia masa lalu.
Pulau Ubin: Seperti Kembali ke Masa Lalu
Jika kamu mencari pengalaman yang berbeda di Singapura, Pulau Ubin adalah jawabannya. Begitu menginjakkan kaki di sana, rasanya seperti kembali ke masa lalu, ke era ketika kehidupan masih sederhana. Rumah-rumah kayu dengan atap seng, jalanan berbatu, dan penduduk yang masih mengandalkan sepeda atau berjalan kaki untuk berpindah tempat---semua ini menciptakan suasana unik yang tak akan kamu temukan di pusat kota Singapura.
Nama Ubin, yang berarti "ubin" dalam bahasa Melayu, berasal dari sejarah pulau ini sebagai tambang batu granit. Dahulu, batu-batu dari Pulau Ubin digunakan untuk membangun beberapa infrastruktur penting di Singapura. Namun, kini tambang-tambang itu sudah lama ditinggalkan, dan Pulau Ubin berubah menjadi surga bagi para pencinta alam dan petualang.
Apa yang Bisa Kamu Lakukan di Pulau Ubin?
Jelajahi Chek Jawa Wetlands
Ini adalah salah satu ekosistem paling beragam di Singapura. Kamu bisa berjalan di jembatan kayu yang melintasi hutan bakau, melihat kehidupan laut di perairan dangkal, atau bahkan bertemu dengan burung enggang langka.Bersepeda Keliling Pulau
Salah satu cara terbaik untuk menikmati Pulau Ubin adalah dengan menyewa sepeda dan menjelajahi setiap sudutnya. Trek sepedanya menantang, tetapi pemandangan yang ditawarkan sangat sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.Menikmati Suasana Kampung
Mau merasakan Singapura sebelum modernisasi? Di sini, kamu masih bisa melihat sumur tradisional, rumah-rumah panggung kayu, dan penduduk yang hidup dengan ritme yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan hiruk-pikuk kota.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!