Black Dog: Bayangan yang Mengikuti
Ada sesuatu yang tak terlihat, tapi nyata bagi mereka yang mengalaminya. Sebagian menyebutnya kesedihan, sebagian lagi menyebutnya kelelahan yang tak kunjung reda. Namun bagi banyak orang, ia memiliki nama lain: Black Dog.
Black Dog bukan sekadar perasaan sedih biasa. Ia datang tanpa permisi, merayap pelan atau menerjang tiba-tiba. Kadang ia hanya berbaring diam di sudut, hampir tak terasa. Tapi di waktu lain, ia tumbuh menjadi raksasa, membebani setiap langkah, membisiki pikiran dengan kata-kata yang melemahkan.
Bagi mereka yang hidup dengannya, hari-hari terasa lebih berat. Bangun di pagi hari menjadi perjuangan, hal-hal kecil yang dulu membawa kebahagiaan kini terasa hampa. Tidak ada alasan pasti, tidak ada penyebab yang jelas. Yang ada hanyalah rasa letih yang tak kunjung pergi, rasa hampa yang sulit dijelaskan.
Namun, meski Black Dog bisa terasa begitu kuat, ia bukan sesuatu yang tak terkalahkan. Ia bukan bagian dari identitas seseorang, bukan sesuatu yang harus diterima selamanya. Dengan berbicara, mencari bantuan, dan menemukan cara untuk menerangi kegelapan, Black Dog bisa dijinakkan.
Bagi mereka yang sedang berjuang, ingatlah: kalian tidak sendirian. Ada tangan-tangan yang siap membantu, ada cahaya yang masih bisa ditemukan. Black Dog mungkin selalu ada, tapi ia bukanlah penguasa hidup. Ia hanyalah bayangan yang bisa dilemahkan, langkah demi langkah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI