Mohon tunggu...
nofita fitriana
nofita fitriana Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan IPA

Konten favorit saya tentang destinasi wisata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Magang Kependidikan Terintegrasi FKIP Untidar Sukses Optimalkan Sarana Prasarana Sekolah Melalui Program Plangisasi di SMP Negeri 9 Magelang

1 September 2025   12:15 Diperbarui: 1 September 2025   12:27 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Magang Kependidikan Terintegrasi FKIP Universitas Tidar Melakukan Program Kerja Plangisasi

 Magelang-Jangan remehkan kekuatan perubahan kecil! Program plangisasi di SMP Negeri 9 Magelang telah membuktikan bahwa inovasi sederhana dapat memberikan dampak transformatif yang mengagumkan. Mahasiswa Magang Kependidikan Terintegrasi Universitas Tidar berhasil menghadirkan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan sarana prasarana sekolah yang selama ini menjadi kendala operasional sehari-hari.

Hasil Program Kerja Plang Kelas dan Plang Upacara Mahasiswa Magang Kependidikan Terintegrasi Universitas Tidar di SMP Negeri 9 Magelang (Dok. Pribadi)
Hasil Program Kerja Plang Kelas dan Plang Upacara Mahasiswa Magang Kependidikan Terintegrasi Universitas Tidar di SMP Negeri 9 Magelang (Dok. Pribadi)

"SMP Negeri 9 Magelang memang sangat membutuhkan perbaikan plang kelas dan plang upacara karena kondisinya sudah rusak dan tidak layak pakai" ungkap Pak Adi Nugroho, S.Pd., selaku tenaga kependidikan bidang sarana dan prasarana. Pernyataan serupa juga disampaikan Pak Arfan yang menegaskan urgensi perbaikan fasilitas tersebut untuk menunjang aktivitas pembelajaran dan kegiatan sekolah.

Kondisi plang kelas dan plang upacara yang rusak telah menimbulkan berbagai kendala operasional yang tidak sepele. Bayangkan saja, siswa baru yang kebingungan mencari kelasnya di hari pertama sekolah, atau tamu sekolah yang tersesat karena tidak ada petunjuk yang jelas. Masalah yang tampak sederhana ini ternyata memiliki efek domino yang cukup signifikan terhadap efektivitas kegiatan sekolah sehari-hari.

Plang Lama yang Sudah Rusak dan Tidak Layak Pakai (Dok. Pribadi)
Plang Lama yang Sudah Rusak dan Tidak Layak Pakai (Dok. Pribadi)

Antusiasme juga datang dari kalangan mahasiswa PLP yang terlibat langsung dalam program ini. "Saya sangat mendukung program plangisasi ini karena memberikan dampak nyata bagi SMP Negeri 9 Magelang dan menjadi wadah bagi kami untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di kampus ke dalam konteks nyata" ujar salah satu mahasiswa PLP yang turut berpartisipasi.

Menurutnya, program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi sekolah, tetapi juga menjadi pengalaman berharga dalam memahami kebutuhan riil dunia pendidikan. "Kami melihat betapa sederhana sebenarnya solusi yang dibutuhkan SMP Negeri 9 Magelang, namun dampaknya sangat signifikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif" tambahnya dengan penuh semangat.

Yang menarik dari program ini adalah pendekatan holistik yang tidak sekadar "pasang plang dan selesai". Tim pelaksana memahami bahwa setiap sekolah memiliki karakteristik dan kebutuhan yang unik. Sifat program yang praktis dan memberikan manfaat langsung tanpa memerlukan perubahan sistem kompleks atau pelatihan khusus membuat program mudah diterima dan diadaptasi oleh pihak sekolah.

Keterlibatan mahasiswa dalam proses produksi juga menciptakan win-win solution - mahasiswa mendapat pengalaman praktis yang berharga, sementara sekolah mendapatkan solusi berkualitas dengan biaya yang terjangkau.

Proses Pembuatan Plang Upacara dan Plang Kelas (Dok. Pribadi)
Proses Pembuatan Plang Upacara dan Plang Kelas (Dok. Pribadi)

Implementasi program dirancang secara sistematis melalui lima tahapan yang terintegrasi. Dimulai dari survey lokasi dan analisis kebutuhan komprehensif untuk memahami kondisi riil sekolah, dilanjutkan dengan desain plang yang disesuaikan dengan karakteristik arsitektur dan identitas SMP Negeri 9 Magelang. Proses produksi kemudian melibatkan mahasiswa dan mitra usaha lokal untuk memastikan kualitas sekaligus memberdayakan ekonomi setempat. Tahap instalasi dilakukan dengan pendampingan teknis yang memadai, dan diakhiri dengan serah terima disertai panduan perawatan kepada pihak sekolah untuk menjamin keberlanjutan program.

Parameter kuantitatif keberhasilan program ditetapkan dengan target persentase ruang kelas yang berhasil dilengkapi plang mencapai 100%, sementara parameter kualitatif diukur melalui survei kepuasan dengan target minimal 85% responden menyatakan puas terhadap kualitas dan fungsionalitas plang yang dipasang.

Proses Instalasi Plang Baru di Area Upacara Sekolah dan Area Kelas (Dok. Pribadi)
Proses Instalasi Plang Baru di Area Upacara Sekolah dan Area Kelas (Dok. Pribadi)

Dampak dalam jangka pendek, efeknya langsung terasa - navigasi sekolah yang tadinya membingungkan kini menjadi mudah dan intuitif. Citra sekolah pun terangkat dengan tampilan yang lebih rapi dan profesional. Lebih dari itu, anggaran yang tadinya dialokasikan untuk pengadaan plang kini dapat digunakan untuk kebutuhan pembelajaran yang lebih prioritas.

Namun, efek yang paling memukau adalah transformasi sosial yang terjadi. Siapa sangka bahwa plang sederhana bisa mengubah mindset seluruh komunitas sekolah? Siswa mulai menunjukkan rasa bangga yang lebih besar terhadap sekolahnya, guru-guru tampak lebih peduli dengan fasilitas yang ada, dan yang paling heartwarming adalah melihat siswa baru yang kini dapat beradaptasi dengan lebih cepat dan percaya diri di lingkungan sekolah.

Siswa  dengan Mudah Menemukan Kelasnya Menggunakan Plang Baru (Dok.Pribadi)
Siswa  dengan Mudah Menemukan Kelasnya Menggunakan Plang Baru (Dok.Pribadi)

Evaluasi keberhasilan program dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif yang menggabungkan teknik observasi langsung secara partisipatif, wawancara semi-terstruktur kepada guru wali kelas, siswa kelas VII, dan staf Tata Usaha, serta dokumentasi visual sebelum dan sesudah kegiatan sebagai bukti perubahan nyata yang terjadi di SMP Negeri 9 Magelang.

Tingkat ketercapaian keberhasilan kegiatan dapat dilihat dari perubahan sikap yang menunjukkan meningkatnya kepedulian siswa dan guru terhadap kerapian lingkungan sekolah, meliputi kesadaran menjaga kebersihan area sekitar plang, rasa bangga terhadap fasilitas sekolah yang lebih tertata, dan kepercayaan diri siswa baru dalam bernavigasi di lingkungan sekolah.

Suasana Sekolah yang Lebih Tertata dengan Plang-Plang Baru (Dok. Pribadi)
Suasana Sekolah yang Lebih Tertata dengan Plang-Plang Baru (Dok. Pribadi)

Kemudahan akses material, teknik produksi yang relatif sederhana, dan tingkat penerimaan yang tinggi dari komunitas sekolah membuat program ini layak untuk implementasi dan replikasi di institusi pendidikan lain.

Ekspansi program dapat diarahkan pada diversifikasi produk sarana prasarana seperti papan informasi sekolah, petunjuk arah, dan sistem wayfinding yang komprehensif. Model kemitraan yang telah terbentuk dapat menjadi landasan untuk program pengabdian berkelanjutan yang lebih komprehensif, mencakup aspek manajemen sekolah, pengembangan kurikulum lokal, dan peningkatan kapasitas tenaga pendidik.

Perspektif jangka panjang menunjukkan bahwa program ini menciptakan budaya institusional yang lebih berkualitas, mengembangkan karakter disiplin dan standar kualitas tinggi pada siswa, serta membangun model kerjasama berkelanjutan antara perguruan tinggi dan institusi pendidikan menengah.

Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan solusi kebutuhan mendesak, tetapi membangun ekosistem kolaborasi jangka panjang yang berkelanjutan dengan tolok ukur keberhasilan yang mencakup aspek keberlanjutan produk selama minimal dua tahun dan potensi replikasi model untuk institusi pendidikan lain.

Perbedaan Plang Sebelum dan Sesudah Perbaikan oleh Mahasiswa Magang Kependidikan Terintegrasi Untidar (Dok. Pribadi)
Perbedaan Plang Sebelum dan Sesudah Perbaikan oleh Mahasiswa Magang Kependidikan Terintegrasi Untidar (Dok. Pribadi)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun