Mohon tunggu...
Noerzada Febriana
Noerzada Febriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Saya adalah seorang mahasiswi program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Nasionalisme Mahasiswa melalui Sumpah Pemuda: Satu Bangsa, Satu Bahasa, Satu Tanah Air

17 Desember 2023   01:21 Diperbarui: 17 Desember 2023   02:06 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sumpah Pemuda yang diumumkan pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dan merupakan tonggak sejarah yang penting. Sumpah Pemuda ini diucapkan oleh para pemuda Indonesia yang berasal dari berbagai suku, agama, dan daerah. Tiga butir Sumpah Pemuda -- satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air -- mempunyai makna yang dalam. Persatuan ini tidak hanya mewakili penolakan terhadap kolonialisme, namun juga tekad untuk membangun persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Sumpah Pemuda tidak hanya mewakili semangat perlawanan terhadap kolonialisme, namun juga memuat visi terciptanya jati diri bangsa yang kokoh. Dalam konteks pengembangan nasionalisme, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sangatlah penting. Artikel ini mengkaji tentang pentingnya Sumpah Pemuda sebagai landasan pengembangan nasionalisme mahasiswa.

1. Peran Mahasiswa dalam Sejarah Perjuangan Nasional:

Mahasiswa selalu menjadi motor penggerak perjuangan nasional. Pada masa Sumpah Pemuda, mahasiswa berperan sentral dalam menyebarkan semangat persatuan. Hari Sumpah Pemuda kerap menjadi ajang bagi mahasiswa untuk memupuk semangat nasionalisme melalui berbagai kegiatan, diskusi, dan aksi positif.

2. Pendidikan dan pengembangan kepribadian nasionalis:

Pendidikan memegang peranan penting dalam pengembangan kepribadian peserta didik. Memasukkan nilai-nilai Sumpah Pemuda ke dalam kurikulum pendidikan tinggi akan membantu mengembangkan rasa nasionalisme yang kuat pada mahasiswa. Dengan memahami makna Sumpah Pemuda, siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya kebersamaan demi kemajuan satu sama lain.

3. Tingkah laku siswa yang sebenarnya:

Nasionalisme pelajar tidak hanya tercermin dalam retorika tetapi juga dalam perilaku nyata. Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial, pengabdian  masyarakat, dan proyek yang mendukung pembangunan nasional. Partisipasi mahasiswa dalam memperjuangkan nilai-nilai Sumpah Pemuda di berbagai lapisan masyarakat merupakan langkah konkrit menuju tercapainya persatuan dan kesatuan.

4. Peran Teknologi dan Media Sosial:

Mahasiswa, seperti halnya generasi muda, cenderung aktif di dunia digital. Pemanfaatan teknologi dan media sosial dapat menjadi sarana efektif dalam mensosialisasikan nilai-nilai Sumpah Pemuda dan meningkatkan kesadaran nasionalisme. Melalui kampanye online, diskusi online, dan konten pendidikan, siswa dapat berpartisipasi secara luas dalam pembangunan identitas nasional.

5. Tantangan dan Harapan:

Meskipun mahasiswa mempunyai peran penting dalam membangun nasionalisme, namun masih terdapat tantangan yang dihadapi. Globalisasi, pluralisme, dan dinamika sosial merupakan dinamika kompleks yang perlu disikapi secara cermat. Mahasiswa perlu memahami bahwa persatuan dan kesatuan bukan berarti menghilangkan keberagaman, melainkan memperkuat kekuatan kolektif untuk mencapai tujuan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun