Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator Madrasah Tsanawiyah

Operator Madrasah : - Operator data EMIS/GTK (Education Management Information System) - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Beli Barang Supaya Kerja Kerasmu Terlihat?

5 Mei 2025   14:39 Diperbarui: 6 Mei 2025   06:55 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Bebas Finansial | Pexels. Leeloo The First

Sekarang ini, kita hidup di zaman di mana keberhasilan sering diukur dari apa yang bisa kita tunjukkan ke orang lain. 

Kerja keras rasanya tidak dianggap sah kalau belum diiringi dengan update foto pakai barang bermerek, nongkrong di tempat fancy, atau unboxing gadget terbaru. 

Padahal capeknya kerja, lembur, stres, itu tidak selalu harus dibayar dengan belanja demi validasi.

Kita jadi lupa bahwa keberhasilan itu bukan tentang seberapa mahal barang yang kita punya, tapi seberapa tenang hidup yang bisa kita jalani. 

Sayangnya, ada semacam tekanan tak terlihat yang membuat orang merasa, "Kalau nggak kelihatan sukses, berarti aku belum sukses." 

Dan dari situ lahir nasihat-nasihat yang seolah keren, padahal bisa membuat kita jatuh ke lubang keuangan yang dalam.

“Beli barang dong, biar keliatan hasil kerja kerasnya!”

Kalimat ini sering kita dengar, baik dari teman, konten motivasi ala-ala, bahkan kadang dari keluarga sendiri. 

Sekilas kedengarannya seperti nasihat penyemangat. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, ini justru bisa jadi racun yang halus.

Kenapa? Karena nasihat itu membuat kita percaya bahwa hasil kerja keras harus selalu tampak —harus bisa dilihat orang, harus bisa difoto, harus bisa diposting. Padahal tidak semua keberhasilan butuh pembuktian visual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun