Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Tenaga Pendidik

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satu Abad NU: Peran Besar dalam Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa

23 Februari 2023   19:41 Diperbarui: 23 Februari 2023   19:48 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Satu Abad NU(instagram.com/ppmuslimatnu)

NU merupakan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia dengan pengaruh yang besar dalam kehidupan sosial, politik, dan keagamaan di Indonesia. NU telah memberikan banyak kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam memperkuat ikatan persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam kurun waktu seabad ini NU telah berkontribusi dalam membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.

Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. NU didirikan di awal tahun 1920-an oleh KH. Hasyim Asy'ari, seorang tokoh agama terkemuka di Indonesia.

NU berfokus pada pengembangan agama dan kehidupan sosial umat Islam di Indonesia. Selain itu, NU juga terkenal sebagai organisasi yang sangat peduli dengan kesejahteraan sosial masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil.

Selama masa penjajahan Belanda, banyak ulama dan tokoh NU yang ikut serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, NU terus berkembang dan menjadi organisasi yang punya kekuatan sosial dan politik yang cukup besar.

NU juga selalu memperjuangkan Islam moderat dan mempertahankan nilai-nilai keagamaan di Indonesia. Selain itu, NU juga terus berupaya mengembangkan pendidikan dan kesejahteraan sosial di Indonesia.

Sekarang NU masih jadi organisasi keagamaan terbesar di Indonesia dan terus berjuang untuk memperkuat peran dan kontribusinya dalam membangun bangsa yang lebih baik. Jadi, kita harus bangga sama NU yang udah bikin banyak kontribusi positif buat masyarakat Indonesia!

NU genap 100 tahun pada 7 Februari 2023! Selamat ulang tahun untuk semua warga NU. Kami bangga dan bahagia sebagai warga Indonesia. Kalau nggak ada NU mungkin Indonesia sudah bernasib sama dengan banyak negara Islam di dunia yang penuh konflik dan peperangan. NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU juga menjadi pemersatu bangsa yang mengajarkan nilai-nilai persaudaraan untuk mewujudkan kedamaian dan kebersamaan. Dengan NU, kita belajar bahwa persatuan adalah kunci untuk hidup harmonis. 

Perlu diketahui NU adalah organisasi terbesar di Indonesia, dan hal-hal yang menarik buat saya terkait NU yaitu:

1. Tidak Suka Mengkafir-kafirkan

Sikap resmi NU gak menggunakan sebutan kafir buat non-Muslim bukan cuma omongan ulama atau kyai, tapi juga hasil dari Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU tahun 2019. Pentingnya sikap ini terlihat banget, sekarang di mana-mana sering kita dengar orang yang mengkafir-kafirkan non-Muslim, bahkan sesama Muslim pun ada yang dikafirkan. Dengan gak pake sebutan kafir, NU berusaha menghindari adanya garis pemisah yang kuat antara Muslim dengan non-Muslim. NU menolak alasan yang bilang kafir itu ada di Alquran. Menurut NU, kata 'kaum kafir' cuma merujuk ke orang jahat yang benci sama Islam. Jadi, orang Kristen yang baik hati sama Islam gak bisa disebut kafir menurut NU. Sikap ini diambil biar nggak ada penghinaan ke umat non-Muslim dan untuk mempromosikan perdamaian danke harmonisan antara umat beragama di Indonesia.

Sikap NU sangatlah penting karena di dalamnya terdapat para ulama yang memiliki pengetahuan keislaman yang mendalam. NU bukan hanya kumpulan Ustadz biasa, melainkan organisasi yang diikuti oleh jutaan warga NU di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, pandangan NU dianggap mempunyai bobot yang besar dan dipercaya oleh banyak orang.

2. Moderat dan Tidak Kaku

Di luar NU, banyak ulama yang berpikir bahwa Indonesia seharusnya hanya dianut oleh satu agama yaitu agama Islam. Mereka berpendapat bahwa cara Islam dipraktikkan di negara-negara Arab itu cocok untuk Indonesia. Beberapa orang Muslim bahkan berpendapat bahwa umat Islam sekarang harus meniru perilaku orang Islam di masa Nabi Muhammad dan para sahabat. 

Mereka meyakini bahwa segala hal yang tidak dilakukan pada masa hidup Nabi Muhammad adalah Bid'ah yang harus dihindari.Pemahaman seperti ini membuat Islam menjadi sangat kaku. Namun, konsep Islam Nusantara menurut NU mengubah pandangan ini. Menurut NU, Islam seharusnya berakar pada nilai-nilai Nusantara. Ini terkait dengan bagaimana Islam masuk ke Indonesia. Cara Islam menyebar di Indonesia adalah melalui jalur kebudayaan dan diterima dengan baik oleh masyarakat setempat karena Islam disesuaikan dengan budaya lokal.

Di masa awalnya Islam masuk ke Indonesia tidak dengan cara menghancurkan budaya yang sudah ada. Sebaliknya, Islam malah melebur dengan budaya tradisional yang telah hidup di Indonesia. Dengan cara ini, Islam diterima, bertahan, dan bahkan berkembang di Indonesia sampai sekarang.

3. Berbeda

Di Indonesia umat Islam khususnya NU, mengakui praktik seperti tahlilan, berziarah ke kuburan, sekatenan, halal bihalal, atau mauludan. Namun, praktik semacam itu tidak dikenal atau bahkan ditolak di tanah Arab. Cara berpakaian dalam Islam nusantara juga berbeda dengan cara berpakaian kaum Muslim di negara lain. Lagu-lagu, tarian, dan cara melafalkan Quran di Indonesia juga berbeda dengan dunia Islam lainnya. Begitu juga dengan fiqih atau hukum Islam di Indonesia, ada beberapa perbedaan dengan hukum Islam di negara lain dan Islam nusantara ini sangat mentoleransi dengan adanya keberagaman.

Untuk ke satu abad NU ini semoga!

  • Tetap mempertahankan posisi sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan ajaran Islam yang moderat dan toleran di Indonesia, serta terus menjadi wadah bagi umat Islam Indonesia yang beragam.
  • Terus memperkuat perannya sebagai lembaga sosial yang mampu memberikan pelayanan dan bantuan kepada masyarakat di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
  • Menjadi semakin inklusif dan terbuka terhadap perbedaan, baik dalam hal pandangan keagamaan maupun dalam hal keberagaman sosial dan budaya.
  • Terus memperkuat hubungan dengan organisasi keagamaan dan masyarakat di luar NU, baik dalam skala nasional maupun internasional, guna memperkuat peran dan pengaruh NU dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
  • Mengembangkan generasi penerus NU yang dapat melanjutkan perjuangan dan keberhasilan NU dalam menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia.

Sekian tulisan ini mengenai "Satu Abad NU: Peran Besar Dalam Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa". Semoga tulisan ini bisa memberikan gambaran tentang peran NU selama 100 tahun terakhir dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk NU teruslah berusaha untuk berkembang dan berkontribusi dalam masyarakat. Terakhir, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam tulisan ini. Selamat satu abad NU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun